Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intip Strategi Bisnis "Korean Toast" Asal Bekasi “Papanala”, hingga Raup Omzet Rp 100 Juta Per Bulan

Kompas.com - 05/08/2022, 07:41 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Korean Toast saat ini menjadi tren tersendiri di kalangan food lover. F&B ini kedepan diperkirakan dapat menyaingi bisnis burger di Indonesia. Saat ini bisnis toast di Indonesia hanya berfokus kepada, kopi dan toast serta mem-brand-nya dengan makanan comfort untuk hangout.

Menghadapi tantangan tersebut, Genta Lazuardi owner dan CEO Papanala Toast & Shake tak mau ketinggalan dan ingin menjadi Fast Food Chain dengan konsep Korean toast dan fried chicken di Indonesia.

Genta yakin, dengan produk berkualitas dan harga jual yang kompetitif, Papanala bisa menjadi The Next Fast Food Chain di Indonesia.

Korean toast saat ini menjadi tren tersendiri di kalangan food lover Indonesia, bahkan hampir dapat menyaingi kedudukan burger di Indonesia,” kata Genta dalam siaran pers, Jumat (5/8/2022).

Baca juga: Empat Strategi Bisnis Selama Pandemi ala Warung Gongso

Pakai strategi digital marketing, omzet tembus Rp 100 juta

Genta mengatakan, ide nama Papanala diambil dari anak pertamanya yang bernama Nala. Menurutnya, hal ini sesuai dengan pepatah bisnis yang menyatakan bahwa bisnis yang baik dan berkah adalah dengan memakai nama anak.

Dengan teknik marketing di sosial media dan optimalisasi di penjualan ojek online, Genta mengaku pesanan dan penjualan semakin meningkat. Penjualan yang bagus ini tak terlepas dari tim produksi dan penjualan yang solid.

Dalam satu bulan buka Genta mengaku penjualan bisa menembus 1.000 porsi dengan omzet Rp 100 juta dengan sebagian besar sales berasal dari ojek online dengan menggunakan strategi digital marketing.

Baca juga: Kisah Sukses Rio, Omzet Ratusan Juta Rupiah hingga Berdayakan Masyarakat Sekitar

Target buka 20 outlet di Jabodetabek

Dengan merek Papanala, Genta optimistis bisa menghadirkan Korean Toast yang simpel, murah, namun mengenyangkan. Sebagian besar penjualan berasal selain dari aplikasi juga berasal dari beberapa outlet yang ada.

Saat ini Papanala mempunyai 7 cabang di Bekasi dan Jakarta. Genta menargetkan pada tahun ini akan membuka beberapa cabang sehingga beberapa tahun depan bisa mempunyai 20 outlet di Jabodetabek.

Menurut Genta, beberapa keunggulan dari Papanala adalah rasa, dan harga yang lebih murah dari competitor. Dari sisi rasa Genta sengaja memilih gilgeori toast sehingga memiliki rasa yang lebih gurih. Selain itu value dan porsi juga lebih banyak lengkap.

Baca juga: Cerita Desak Lepas dari Jerat Rentenir berkat Bank Syariah, Kini Raup Omzet hingga Rp 3 Juta Sehari

Papanala juga terus berinovasi dengan mengeluarkan produk atau varian baru. Di tahun ini, Papanala berencana meluncurkan Ayam Hinala yang merupakan ayam goreng khas Korea dengan rasa Garlic Glaze dan Saus Gangjeong.

Genta berharap, Papanala bisa bertumbuh menjadi salah satu Korean food local yang bisa menjadi trend setter dan top of mind untuk produk-produknya. Genta juga membuka kemitraan dan investor untuk mengembangkan bisnisnya ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com