Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Bulan Berjuang Lepas dari "Jurang" Pailit, Bos Garuda Puji Profesionalitas Para Kru

Kompas.com - 09/08/2022, 18:35 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero), Irfan Setiaputra mengapresiasi kinerja para seluruh karyawan Garuda Indonesia yang tetap profesional meski tengah di landa ancaman pailit.

"Alhamdulillah, walaupun kita struggling 7 bulan selama di PKPU, teman-teman yang berinteraksi dengan para penumpang, dengan para customer kita itu, saya ingin berterima kasih sekali sama mereka. Karena mereka tidak menurunkan style dan passion-nya," ucapnya secara virtual, Selasa (9/8/2022).

Irfan bilang, selama maskapai pelat merah di-PKPUkan (penundaan kewajiban pembayaran utang), seluruh jajaran pejabat tertinggi Garuda selalu terbuka terhadap kondisi perusahaan.

Baca juga: Bos Garuda: Pandemi Covid-19 Membuka Kotak Pandora Garuda Indonesia

Meski mengetahui kondisi tersebut, kata Irfan, para karyawan termasuk kru pesawat Garuda Indonesia justru tidak merasa pesimis. Malah hingga sekarang, para karyawan dan manajemen terus berdiskusi memajukan kondisi perusahaan.

"Jadi, saya dan tim manajemen selama hampir 2 tahun ini kita selalu terbuka kepada seluruh karyawan mengenai kondisi perusahaan," katanya.

Pada Juni lalu, Garuda Indonesia telah menyelesaikan tahap pemungutan suara atau voting terhadap proposal perdamaian dalam proses penundaan pembayaran kewajiban utang (PKPU). Hasilnya mayoritas kreditur menyetujui proposal perdamaian yang diajukan maskapai pelat merah ini.

Ketua Tim Pengurus PKPU Garuda Indonesia Jandri Siadari memaparkan, proses voting tersebut diikuti oleh 365 kreditur konkuren dengan jumlah hak suara sebanyak 12.479.432 suara. Terdiri dari 326 kreditur yang hadir secara langsung dan 39 kreditur yang hadir secara online.

Baca juga: Imbauan Kemenhub soal Harga Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Ini Jadi Pengingat

Ia menyatakan, ada sebanyak 347 kreditur konkuren yang menyetujui rencana perdamaian atau setara 95,07 persen dari jumlah kreditur konkuren yang hadir dengan total 12.162.455 suara.

Jumlah kreditur tersebut sekaligus mewakili 97,46 persen utang yang terverifikasi menyetujui proposal perdamaian.

"Secara bersama-sama mewakili 97,46 persen dari seluruh suara kreditur konkuren yang hadir dalam rapat," ujarnya membacakan hasil voting dalam sidang PKPU di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat ( 17/6/2022).

Sementara, yang menolak rencana perdamaian PKPU Garuda Indonesia ada sebanyak 15 kreditur konkuren atau 4,11 persen dari jumlah kreditur konkuren. Jumlah itu setara dengan total suara sebanyak 302.528 yang secara bersama-sama mewakili 2,424 persen dari seluruh suara kreditor konkuren yang hadir dalam proses voting.

Baca juga: Erick Thohir: Dapat PMN Rp 7,5 Triliun, Garuda Bisa Sewa Pesawat yang Benar, Bukan yang Bohong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com