Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mampukah IHSG Hari Ini Bangkit?

Kompas.com - 16/08/2022, 06:41 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,5 persen ke level 7.093,27 pada sesi perdagangan Senin (15/8/2022) kemarin. Pelemahan ini mengekor mayoritas bursa Asia lain.

Koreksi yang dialami IHSG kemarin dinilai disebabkan oleh aksi profit taking investor. Pada pekan lalu, IHSG memang tercatat menguat 0,63 persen.

"IHSG ditutup melemah dengan rentang cukup terbatas dikarenakan aksi profit taking oleh investor jelang libur akhir pekan," ujar Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper, dalam risetnya, Senin.

Baca juga: IHSG Ditutup Melemah 0,5 Persen ke 7.093,28

Menurut Dennies, koreksi yang dialami oleh IHSG masih berada pada rentang yang terbatas. Data neraca perdagangan Juli 2022 yang kembali mencatatkan surplus mampu menjaga IHSG tidak terkoreksi signifikan.

Pada perdagangan Selasa (16/8/2022) hari ini, Dennies memproyeksi pelemahan kembali terjadi. Ia menyebutkan, IHSG akan bergerak pada rentang pergerakan support 7.064-7.035 dan resistance 7.139-7.185.

"IHSG diprediksi melemah. Secara teknikal membentuk lower high dan lower low disertai stochastic yang membentuk deadcross mengindikasikan potensi pelemahan jangka pendek," kata dia.

Sementara itu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya memproyeksi, pada sesi perdagangan hari ini IHSG justru bergerak menguat. Ini didukung oleh masih kuatnya fundamental perekonomian RI.

Akan tetapi, William menilai, pergerakan IHSG selama beberapa hari ke depan akan dibayangi oleh fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

"Namun, di sisi lain peluang kenaikan jangka pendek masih terbuka lebar mengingat capital inflow yang tercatat masuk ke dalam pasar modal Indonesia secara ytd," kata dia.

Melihat sentimen-sentimen tersebut, William meyakini, pada sesi perdagangan hari ini IHSG masih berpotensi menguat, dengan rentang pergerakan 7.002-7.223.

Baca juga: Mau Investasi Saham? Simak Beberapa Keuntungan dan Risikonya

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com