Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Zulhas Sebut Harga Telur Meroket gara-gara Bansos, Ini Bantahan Kemensos

Kompas.com - 26/08/2022, 12:55 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga telur tiba-tiba melonjak naik, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) dalam rapat di DPR sempat menyebut salah satu penyebabnya adalah permintaan telur dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang besar untuk kebutuhan penyaluran bantuan sosial (bansos) yang dirapel untuk tiga bulan.

Lantas benarkah penyebab harga telur naik karena "ulah" Bansos Kemensos?

Baca juga: Peternak Minta Bansos Tak Dirapel 4 Bulan agar Harga Telur Ayam Stabil

Sekretaris Jenderal Kemensos Harry Nikmat mengatakan, bantuan sembilan bahan pokok (sembako) dari Kemensos pada triwulan I 2022 telah disalurkan sekaligus secara tunai melalui PT Pos Indonesia, ada juga yang disalurkan melalui Bank Syariah Indonesia (BSI).

Namun menurutnya, belum tentu bansos yang diberikan tersebut dimanfaatkan untuk membeli telur.

"Bantuan yang disalurkan BSI dapat dibelanjakan di mana saja. Tidak harus belanja telur," kata Harry ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (26/8/2022).

Baca juga: Mendag Zulhas Sebut Bansos Dirapel 3 Bulan Bikin Harga Telur Ayam Naik

Bansos dalam bentuk tunai, bukan melulu telur

Lebih lanjut kata Harry, bantuan sembako pada bulan Mei 2022, diberikan dalam bentuk tunai melalui PT Pos Indonesia. Kemudian, Kemensos kembali menyalurkan bansos dalam bentuk tunai pada Agustus ini, melalui BSI.

"Sama seperti bulan April, dapat dibelanjakan di manapun sesuai kebutuhan, bisa saja bukan telur yag dibeli," ujarnya.

Sementara itu, penyaluran bansos sepanjang Januari-Juli tahun ini, Kemensos menegaskan tidak berkaitan dengan kenaikan harga telur dalam 5 bulan terakhir.

"Fakta profil penyaluran Januari-Juli 2022 ini sudah sangat jelas tidak ada kaitan dengan kenaikan harga telur 5 bulan terakhir di Aceh," kata Harry.

Baca juga: Harga Telur Ayam Masih Mahal, di Merauke Papua Tembus Rp 54.000 Per Kg

Mendag Zulhas sebut bansos Kemensos picu meroketnya harga telur 

Sebelumnya, saat Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) mengungkapkan, salah satu penyebab naiknya harga telur ayam adalah karena adanya permintaan telur dari Kemensos untuk keperluan bansos.

Hal ini pun menurut dia membuat demand akan telur tinggi sehingga berpengaruh pada kenaikan harga. "Kemensos juga untuk keperluan bansos dirapel 3 bulan dan bantuannya itu dari bentuk telur. Telur kalau (stok) kurang dikit harga jadi naik," ujarnya.

Baca juga: Penyebab Naiknya Harga Telur Menurut Kemendag, Naiknya Permintaan gara-gara Pelonggaran PPKM

Pendapat Mendag pun dibenarkan oleh Plt Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Syailendra yang mengatakan, kejadian serupa pernah terjadi pada Desember 2021.

Dimana, kata dia, penyerapan telur oleh pemerintah untuk bansos menyebabkan harga telur ayam ras di tingkat peternak mencapai Rp 23.000 per kilogram dengan puncak tertinggi terjadi pada Minggu IV Desember 2021 yang mencapai Rp 26.900 per kilogram.

Baca juga: Ketika Komisi VI DPR Peringatkan Mendag Zulhas Soal Kenaikan Harga Telur...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com