Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal September, IHSG Dibuka Merah

Kompas.com - 01/09/2022, 09:50 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi perdagangan Kamis (1/9/2022) hari ini dibuka merah. Sektor kesehatan menjadi sektor yang mengalami koreksi paling dalam pagi hari ini.

Melansir data RTI, pada sesi perdagangan hari ini IHSG dibuka melemah pada level 7.166,43, dari penutupan Rabu (31/8/2022) kemarin pada level 7.178,59. Indeks saham kemudian merangkak naik, namun tetap berada di zona merah, di mana pada pukul 09.20 WIB IHSG turun 18,46 poin atau 0,26 persen ke 7.160,13.

Sebanyak 233 saham melaju di zona hijau dan 217 saham merah. Sedangkan 183 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi mencapai Rp 2,29 triliun dengan volume 7,10 miliar saham.

Baca juga: Mengawali September, Mampukah IHSG Menguat?

Emiten sektor kesehatan menjadi sektor yang mencatatkan pelemahan paling tinggi pagi hari ini, yakni sebesar 1,13 persen. Sementara itu emiten energi menjadi satu-satunya indeks sektoral yang menguat, yakni sebesar 0,33 persen.

IHSG dibuka melemah mengekor bursa Asia lain, di mana Nikkei turun 1,5 persen ke 27.671,22, Hang Seng Hong Kong turun 0,76 persen ke 19.803,26, dan Straits Times merosot 0,03 persen ke 3.220,70. Sementara itu, Shanghai Komposit menguat 0,17 persen ke 3.207,4.

Baca juga: Empat Hari Berturut-turut Wall Street Ditutup Melemah

Sebelumnya, indeks-indeks utama bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street berakhir di zona merah pada perdagangan Rabu (31/8/2022) waktu setempat (Kamis WIB). Indeks Dow Jones ditutup turun 280,44 poin atau 0,88 persen ke 31.510,43, S&P 500 turun 31,16 poin atau 0,78 persen ke 3.955,00, dan Nasdaq Composite turun 66,94 poin atau 0,56 persen ke 12.017,67.

Baca juga: Harga Minyak Mentah Dunia Turun Lebih dari 2 Persen, Kekhawatiran Akan Resesi Jadi Penyebabnya

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com