Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Uang Rupiah Khusus Emisi 1995 Tak Berlaku Lagi, Cek Lokasi Penukarannya

Kompas.com - 01/09/2022, 11:40 WIB
Mela Arnani,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencabut dan menarik Uang Rupiah Khusus Peringatan 50 Tahun Kemerdekaan RI Tahun Emisi 1995 (URK 50 Tahun Kemerdekaan RI) dari peredaran mulai 30 Agustus lalu.

Pencabutan dan penarikan uang rupiah yang mengacu pada Peraturan Bank Indonesia Nomor 24/15/PBI/2022, mengartikan bahwa uang rupiah khusus emisi 1995 tersebut sudah tidak berlaku lagi sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah Indonesia.

Disadur dari laman resmi BI, terdapat dua uang rupiah khusus emisi 1995 yang dicabut dan ditarik dari peredaran, yaitu:

  1. Uang Rupiah Khusus Seri Demokrasi Pecahan 300.000
  2. Uang Rupiah Khusu Seri Presiden Republik Indonesia Pecahan 850.000

Baca juga: Ini Daftar 12 Outlet Holywings di Jakarta yang Izin Usahanya Dicabut

Lokasi penukaran Uang Rupiah Khusus Tahun 1995

Meskipun tidak berlaku lagi, masyarakat yang mempunyai dua jenis uang rupiah khusus emisi 1995 tersebut diberikan kesempatan untuk menukarkannya di bank umum, dalam jangka waktu 10 tahun sejak tanggal pencabutan atau hingga 30 Agustus 2032.

Selain di bank umum, lokasi penukaran uang rupiah khusus tahun emisi 1995 juga bisa dilakukan di kantor pusat maupun kantor perwakilan BI, sesuai dengan jadwal operasional dan layanan publik.

Ditegaskan bahwa saat jangka waktu penukaran 10 (sepuluh) tahun berakhir, hak untuk melakukan penukaran URK 50 Tahun Kemerdekaan RI dinyatakan tidak berlaku

BI memastikan, penggantian atas uang rupiah khusus emisi 1995 yang dicabut dan ditarik dari peredaran sebesar nilai nominal yang sama dengan yang tertera pada URK tersebut.

Timothy Afryano Cara mengidentifikasi keaslian uang pada jenis uang baru.

Adapun penggantian atas URK dalam kondisi lusuh, catat, atau rusak dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Bank indonesia mengenai pengelolaan uang rupiah, sebagai berikut:

1. Dalam hal fisik ang rupiah logam lebih besar dari stu perdua ukuran aslinya dan ciri uang rupiah dapat dikenali keasliannya, diberikan penggantian sebesar nilai nominal rupiah yang ditukarkan

2. Dalam hal fisik uang rupiah logam sama dengan atau kurang satu perdua ukuran aslinya, tidak diberikan penggantian.

Baca juga: Rupiah Menguat di Kurs Tengah BI, Stagnan di Pasar Spot

Cara Penukaran Uang Rupiah Khusus Tahun Emisi 1995

Masyarakat yang ingin menukarkan URK Emisi 1995 bisa melakukannya dengan cara berikut:

1. Mendatangi lokasi penukaran, bisa di kantor Bank Indonesia maupun bank umum

2. Bank Indonesia maupun bank umum akan melakukan pemeriksaan keaslian dan kesesuaian persyaratan penggantian URK

3. Apabila hasil pemeriksaan menyatakan uang rupiah khusus tersebut asli dan hasil pemeriksaan kesesuaian persyaratan penggantian URK sesuai ketentuan, maka akan diberikan penggantian sebesar nilai nominal.

4. Jika URK Tahun 1995 diragukan keasliannya, maka akan diproses sesuai ketentuan peraturan BI mengenai pengelolaan uang rupiah.

Baca juga: BI Cabut Uang Rupiah Khusus Emisi 1995, Ini Cara Tukarnya

Berikut Uang Rupiah Khusus Tahun Emisi 1995 yang sudah tidak berlaku:

Gambar Uang Rupiah Khusus Tahun Emisi 1995 yang dicabut dan ditarik peredarannya oleh BIBank Indonesia Gambar Uang Rupiah Khusus Tahun Emisi 1995 yang dicabut dan ditarik peredarannya oleh BI

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com