Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Sudah Naik, Sri Mulyani Sebut Subsidi Energi Tetap akan Bengkak

Kompas.com - 04/09/2022, 12:59 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


KOMPAS.com – Pemerintah telah memutuskan adanya kenaikan harga BBM subsidi mulai Sabtu (3/9/2022). Sejalan dengan itu, anggaran subsidi energi diprediksi tetap akan membengkak.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan akan terus melakukan perhitungan anggaran subsidi dan kompensasi energi tahun 2022.

Hal ini mengingat harga minyak mentah Indonesia atau ICP yang terus bergerak naik ataupun turun. Berapa APBN yang disiapkan untuk subsidi energi tahun ini?

Baca juga: Kini Rp 10.000, Cek Kenaikan Harga Pertalite dari Tahun ke Tahun

Sebelumnya, melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2022, pemerintah menaikkan anggaran subsidi dan kompensasi energi menjadi tiga kali lipat.

Subsidi BBM dan elpiji naik dari Rp 77,5 triliun menjadi Rp 149,4 triliun serta subsidi listrik dari Rp 56,5 triliun menjadi Rp 59,6 triliun.

Sementara, kompensasi untuk BBM naik dari Rp 18,5 triliun menjadi Rp 252,5 triliun serta kompensasi untuk listrik naik dari Rp 0 menjadi Rp 41 triliun.

Baca juga: Kriteria Kendaraan yang Boleh dan Tidak Boleh Mengisi Solar Subsidi

“Sehingga total subsidi dan kompensasi untuk BBM, elpiji, listrik itu mencapai Rp502,4 triliun,” ujar Sri Mulyani dikutip dari keterangan resminya pada Minggu (4/9/2022).

Perhitungan subsidi energi 2022

Lebih lanjut Sri Mulyani menjelaskan, angka Rp 502,4 triliun ini dihitung berdasarkan rata-rata dari ICP yang bisa mencapai 105 Dollar AS per barel dengan kurs Rp 14.700 per Dollar AS.

Dalam hal ini, volume Pertalite diperkirakan akan mencapai 29 juta kiloliter, sedangkan volume Solar bersubsidi adalah 17,44 juta kiloliter.

“Dengan harga minyak ICP yang turun ke 90 Dollar AS (per barel) sekalipun, maka harga rata-rata satu tahun itu masih di 98,8 Dollar AS atau hampir 99 Dollar AS (per barel),” jelasnya.

Baca juga: Kini Lebih Murah, Cek Daftar Harga Bahan Bakar Shell September 2022

“Kalaupun harga minyak turun sampai di bawah 90 Dollar AS (per barel) maka keseluruhan tahun rata-rata ICP Indonesia masih di 97 Dollar AS (per barel),” sambung Sri Mulyani.

Farah Chaerunniza BBM naik, Sri Mulyani pantau dampak pada inflasi.

Prediksi pembengkakan subsidi energi

Dengan perhitungan tersebut, menurutnya angka kenaikan subsidi dari Rp 502 triliun masih akan tetap naik.

Baca juga: Naik Turun Harga Pertalite dari Tahun ke Tahun Sejak Dirilis pada 2015

 

Menurut kalkulasi Sri Mulyani, anggaran subsidi akan naik menjadi Rp 653 triliun jika harga ICP adalah rata-rata 99 Dollar AS per barel.

Sedangkan jika harga ICP sebesar 85 Dollar AS per barel sampai Desember 2022 maka kenaikan subsidi menjadi Rp 640 triliun.

“Ini adalah kenaikan Rp 137 triliun atau Rp 151 triliun tergantung dari harga ICP. Perkembangan dari ICP ini harus dan akan terus kita monitor, karena memang suasana geopolitik dan suasana dari proyeksi ekonomi dunia masih akan sangat dinamis,” tandasnya.

Baca juga: Cara Daftar MyPertamina Subsidi Tepat via Online dan Offline

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com