Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BTN Pertimbangkan 2 Opsi Pemisahan Unit Usaha Syariahnya

Kompas.com - 15/09/2022, 14:25 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN masih mempertimbangkan cara pemisahan unit usaha syariah (UUS) BTN yang diakuisisi oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI.

Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan, saat ini pihaknya mempertimbangkan dua opsi pemisahan UUS BTN.

Pemisahan UUS ini dilakukan untuk memenuhi Undang-undang (UU) Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. UUS perbankan harus dipisahkan dari bank induk yang merupakan bank konvensional paling lambat akhir Juni 2023.

Baca juga: Hindari Cliff Effect, Bank Mandiri Siap Tak Perpanjang Program Relaksasi Kredit OJK

"Pilihannya tentu banyak, yaitu mendirikan bank baru ataukah kita menyerahkan aset syariah itu kepada bank syariah yang sudah ada. Pola ini merupakan opsi yang tersedia," ujarnya saat konferensi pers virtual, Kamis (15/9/2022).

Dia menjelaskan, apabila opsi yang dipilih ialah penyerahan aset kepada bank syariah yang sudah ada, maka hasil penjualannya akan dihitung sesuai dengan keadaan likuiditas induk.

Jika ada kelebihan dana dari penjualan aset, maka dana akan digunakan untuk ekspansi kredit induk.

"Karena ada aset yang kita serahkan, ada liabilitas yang kita serahkan. Kalau ada lebih, tentu ini akan menjadikan kas perusahaan kembali lagi untuk ekspansi di kredit," jelasnya.

Baca juga: Angkat Said Aqil Siroj Jadi Komut Anak Usaha MNC, Ini Harapan Hary Tanoesoedibjo


Sementara untuk opsi pendirian bank syariah baru, dia tidak menjelaskan lebih lanjut rinciannya. Bank pelat merah ini masih belum berencana membentuk anak usaha baru pasca pelepasan UUS BTN.

Kendati demikian, dia menegaskan, apapun opsi pemisahan UUS yang diambil ke depan, pasti sudah diperhitungkan secara matang oleh perseroan.

"Tentu kami mencapai opsi yang terbaik yang memungkinkan," kata dia.

Kinerja UUS BTN di Semester I-2022

Seperti diketahui, Bank BTN pada Semester I-2022 mengantongi laba bersih sebesar Rp 1,47 triliun, naik 59,87 persen dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 920 miliar.

Sejalan dengan pertumbuhan bisnis konvensional, laba bersih UUS Bank BTN atau BTN Syariah juga tumbuh positif di periode ini.

Baca juga: Rapihkan Perlintasan KA, Kementerian PUPR Sebut Butuh Dana Rp 300 Triliun

Laba bersih UUS BTN tercatat melonjak 118,06 persen dari Rp 87,54 miliar pada Semester I-2021 menjadi Rp 190,9 miliar pada periode yang sama tahun ini.

Capaian BTN Syariah tersebut didukung pertumbuhan bisnis yang stabil. Pada Semester I-2022, pembiayaan syariah tercatat tumbuh 8,86 persen menjadi Rp 29,24 triliun dibandingkan akhir Semester I 2021 sebesar Rp 26,86 triliun.

Sementara total dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun BTN Syariah mencapai Rp30,49 triliun tumbuh 13,37 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 26,89 triliun.

Dengan capaian tersebut, aset BTN Syariah berhasil tumbuh 13,78 persen menjadi Rp 40,35 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 35,46 triliun.

Baca juga: Menko Airlangga Apresiasi Peran Signifikan Ponpes dalam Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com