Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Kebocoran Data, APJII: Anggaran Rp 100 Triliun Pun Masih Kurang...

Kompas.com - 12/10/2022, 20:43 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Ketua Pengurus Wilayah Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) DKI Jakarta, Tedi Supardi Muslih mengatakan, untuk meningkatkan keamanan data dibutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Hal ini menyikapi kejadian sejumlah data yang diretas oleh Bjorka.

"Secara intuisi atau hipotesa di luar analisis ya, Rp 100 triliun itu masih kurang. Karena menjaga Sabang sampai Merauke, berapa traffic yang harus dijaga? Traffic ini (di NTT Jkt 3) 222 tera. belum lagi literasi yang nafasnya harus panjang," katanya ditemui di Cibitung, Jawa Barat, Selasa (11/10/2022).

Namun, dia tidak menyebutkan secara pasti jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk pengamanan data. Karena di Amerika Serikat (AS) saja yang dana pengamanan sibernya capai ratusan triliun juga bisa terjadi peretasan.

Baca juga: OJK Minta Masyarakat Waspada terhadap Kejahatan Siber

"Kalau negara alirin dana Rp 200 triliun, apakah aman (datanya)? Enggak juga. Tapi kan best effort (upaya terbaik)," ucap Tedi.

Pemerintah Indonesia sendiri telah menambah anggaran untuk Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pada 2023, sebesar Rp 200 miliar sehingga totalnya mencapai Rp 624 miliar dari sebelumnya hanya Rp 400 miliar.

Namun Tedi menilai,  anggaran tersebut masih kurang. Dia pun menyarankan kepada pemerintah untuk meningkatkan lagi anggaran untuk BSSN.

"Presiden pada tahun 2017 mendirikan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), itu harusnya diperkuat dengan anggaran. Walaupun naik Rp 200 miliar dari Rp 400 miliar itu sangat kurang, Rp 100 triliun pun masih kurang (mengatasi pencurian atau kebocoran data). Terus mau ngapain dengan Rp 600 miliar?" sebut dia.

Baca juga: Marak Kasus Kebocoran Data, BSSN: Keamanan Siber Tanggung Jawab Semua Pihak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com