Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi AS Capai 8,2 Persen, IHSG Bakal Kembali Melemah?

Kompas.com - 14/10/2022, 06:22 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,41 persen ke 6.880,62 pada sesi perdagangan Kamis (13/10/2022). Indeks saham sebenarnya sempat menguat di awal perdagangan, namun pada akhirnya kehilangan momentum dan jatuh ke zona merah.

"Pergerakan masih tertekan pernyataan The Fed yang akan tetap agresif menaikkan suku bunga yang dianggap akan berdampak buruk bagi pasar modal," kata Analis Artha Sekuritas, Dennies Christopher, dalam risetnya, Kamis.

Pelemahan diproyeksi masih berlanjut pada sesi perdagangan Jumat (14/10/2022) hari ini. Rilis data inflasi Negeri Paman Sam pada periode September 2022 berpotensi menjadi sentimen negatif terhadap IHSG.

Baca juga: Jokowi ke BEI: Jangan Bangga Hanya Cetak Rekor IHSG, Penting Jaga Aliran Modal

Berdasarkan data Departemen Tenagakerja AS, indeks harga konsumen (CPI) mengalami peningkatan sebesar 8,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada September lalu. Ini sebenarnya lebih rendah dari Agustus sebesar 8,3 persen secara yoy.

Namun demikian, realisasi tersebut masih lebih tinggi dari prediksi pasar, yakni sebesar 8,1 persen secara yoy. Dengan realisasi tersebut, kenaikan suku bunga The Fed yang agresif diproyeksi kembali terjadi pada November mendatang.

"Investor akan mencermati beberapa rilis data ekonomi dari Amerika Serikat serta tekanan dari aksi jual atas pernyataan The Fed terkait kebijakan suku bunga," ujar Dennies.

Baca juga: Paruh Pertama Perdagangan IHSG Menguat, AMRT, MEDC, dan MDKA Jadi Top Gainer

 


Dennies memproyeksi, IHSG bergerak melemah dalam rentang support-resistance 6.844-6.897. Secara lebih luas, indeks saham nasional akan bergerak pada rentang 6.791-6.950.

Menurutnya, secara teknikal candlestick membentuk lower high dan lower low dengan stochastic pada area oversold. Ini mengindikasikan trend pelemahan dengan rentang yang terbatas.

Baca juga: Jumlah Investor Pasar Modal Tembus 9,8 Juta

Halaman:


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com