Oleh: Nika Halida Hashina dan Ristiana D. Putri
KOMPAS.com - Kebutuhan berbahasa yang baik dan benar sangat krusial di berbagai situasi dan kondisi. Cara kita berbicara dalam berbahasa bisa menunjukan citra diri ke siapa pun yang mendengarnya. Terlebih keahlian komunikasi saat ini juga dianggap sebagai faktor penting dalam kesuksesan.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita memang diwajibkan untuk bisa menuturkan bahasa Indonesia yang baik.
Bahasa yang baik adalah bahasa yang memenuhi prinsip-prinsip relevansi (dengan berbagai konteks yang dibicarakan), kesopanan (situasi dan kepada siapa bahasa digunakan), juga hal lainnya.
Sedangkan, bahasa yang benar adalah bahasa yang memenuhi aturan-aturan bahasa yang telah ditetapkan. Hal ini biasa kita temui dalam ragam tulis. Namun, implementasi dan praktek bahasa indonesia yang benar di masyarakat masih perlu diperbaiki.
Misalnya saja, penulisan pada instansi di berbagai sektor yang terkadang masih salah. Lantas, mengapa hal itu bisa terjadi?
Simak pembahasannya dari Wisnu Nugroho dengan Ivan Lanin, pemerhati bahasa, dalam siniar Beginu episode, “Berbahasa Indonesia Baik dan Benar” yang dapat diakses melalui spoti.fi/3TySJX0.
Penggunaan bahasa tulis sendiri harus lebih berhati-hati, karena bahasa tulis tidak bisa dibantu dengan intonasi dan mimik, melainkan hanya bisa dibantu dengan tanda baca, penulisan kata, dan penggunaan huruf. Jika terdapat kesalahan, hal itu akan memengaruhi seluruh isi tulisan bahkan penulisanya.
Selain itu, seperti yang kita ketahui, banyak pendapat yang mengatakan bahwa bisa berbagai bahasa asing sangat mendukung kita untuk cemerlang, terutama dalam ranah karier. Akan tetapi, orang sering mengabaikan kemahiran berbahasa Indonesia yang sama pentingnya.
Berikut adalah beberapa faktor yang membuat bahasa Indonesia yang benar sangat penting di lingkungan kerja.
Jika dipelajari secara mendalam, sebenarnya bahasa Indonesia sama rumitnya dengan bahasa asing. Tidak semua orang dapat menguasai kegiatan kebahasaan ini dengan baik, terlebih dalam hal-hal menyangkut aturan penulisan dan pemilihan kata.
Padahal pembendaharaan kata-kata beranah profesional dalam tiap bidang pekerjaan yang berbeda harus dikuasai oleh seluruh anggota perusahaan. Hal ini guna menunjukkan profesionalitas yang ingin dicitrakan perusahaan.
Baca juga: Bukan Liburan, Ternyata Ini Arti “Healing” Sebenarnya
Kita ambil contoh kecil, seperti menulis surat untuk rekan bisnis yang dituju. Sangat tidak etis bila isi surat yang dikirim memiliki pembahasan yang berbelit-belit, tidak menggunakan kata baku yang benar, hingga terdapatnya salah ketik, dan lainnya.
Hal tersebut bisa menjadi salah satu penilaian buruk dari pihak lain terhadap perusahaan.
Begitu pula bahasa yang ditampilkan pada konsumen, maka dari itu untuk pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan pihak lain atau garda terdepan perusahaan diharapkan menguasai aturan-aturan berbahasa Indonesia yang ditetapkan oleh Badan Bahasa.