Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Ekonomi Digital Masih Sangat Besar, Perusahaan Teknologi Siap-siap IPO

Kompas.com - 01/11/2022, 20:40 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah perusahaan teknologi tengah bersiap melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Aksi korporasi ini bakal dilakukan di tengah kondisi perekonomian global yang masih tidak menentu.

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, sampai dengan 31 Oktober 2022 terdapat 45 perusahaan dalam pipeline IPO. Dari 45 perusahaan tersebut, 6 di antaranya merupakan perusahaan teknologi.

Tingginya antusias perusahaan teknologi untuk IPO di bursa efek selaras dengan semakin besarnya potensi ekonomi digital. Pemerintah sempat menyatakan, nilai mampu mencapai 146 miliar dollar AS pada 2025, dengan 40 persen pangsa pasar ekonomi internet Asia Tenggara berada di Indonesia.

Baca juga: Menakar Potensi Profitabilitas Blibli yang Bakal Gunakan Dana IPO untuk Bayar Utang

Salah satu perusahaan teknologi yang segera melantai di BEI ialah PT Global Digital Niaga Tbk atau Blibli. Entitas Grup Djarum ini siap memaksimalkan potensi ekonomi digital melalui ekosistem omnichannel terintegrasi bersama anak usahanya, tiket.com yang merupakan agen perjalanan online (Online Travel Agent/OTA) dan Ranch Market sebagai jaringan supermarket.

Blibli sendiri telah menetapkan harga penawaran umum saham perdana sebesar Rp 450. Dengan nilai tersebut, perusahaan mengincar dana segar sebesar Rp 7,99 triliun lewat IPO.

Asal tahu saja, Blibli fokus pada model bisnis Business to Consumer (B2C). Dari sisi kinerja, Blibli mampu mencatatkan pertumbuhan total processing value (TPV) sebesar 89,29 persen secara tahunan atau Rp 24,13 triliun pada semester I 2022.

Baca juga: IPO, Bagaimana Prospek Bisnis Blibli?

CEO & Co-Founder Blibli Kusumo Martanto menjelaskan, ekosistem Blibli menyinergikan tiga platform, yaitu commerce, OTA dan gaya hidup, serta high quality supermarket. Sinergi ini dibuat untuk memberikan keamanan dan kenyamanan kepada konsumen.

“Dengan demikian, Blibli dapat senantiasa fokus membangun kepercayaan, memberikan kemudahan dan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan, serta menyediakan layanan yang lebih lengkap, bermanfaat dan terintegrasi dari tiap channel dan platform di dalam ekosistem,” ujar Kusumo, dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (1/11/2022).

Menurut temuan Frost & Sullivan dan Euromonitor pada 2022, jumlah potensi pasar (total addressable market/TAM) industri e-commerce Indonesia pada 2025 diproyeksikan bertumbuh hingga 436 miliar dollar AS yang terdiri dari 150 miliar dollar AS dari ekosistem perdagangan (commerce), 41 miliar dollar AS dari sektor travel dan lifestyle, serta 245 miliar dollar AS dari kebutuhan sehari-hari (e-groceries).

“Dengan ekosistem yang solid dan terintegrasi kami optimis dapat menciptakan bisnis yang berkelanjutan lewat serapan pasar secara optimal. Kapabilitas Blibli mendorong bisnis yang sehat diharapkan diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap pelaku bisnis di Indonesia,” ucap Kusumo.

Baca juga: Blibli Pede IPO di Tengah Ancaman Resesi Ekonomi Global

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com