Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok Menipis, Bos Bulog Pesimistis Bisa Tambah Cadangan Beras 1,2 Juta Ton hingga Akhir 2022

Kompas.com - 17/11/2022, 09:10 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) meminta Bulog untuk berupaya menambah cadangan beras 1,2 juta ton hingga akhir tahun.

Hal ini lantaran stok yang dikuasai Bulog hingga 13 November 2022 tercatat sebesar 650.000 ton, sementara kebutuhan bulanan rumah tangga akan beras bisa mencapai 2,5 juta ton.

Terkait hal itu, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memastikan tidak bisa memenuhi permintaan pemerintah untuk menyiapkan cadangan beras tersebut.

Baca juga: Buwas Blak-blakan Cadangan Beras Pemerintah Menipis

"Pasti tidak akan terpenuhi. Itu pasti," kata Budi Wases dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV, Rabu (16/11/2022).

Buwas, sapaan akrabnya mengatakan, instruksi pemerintah yang meminta Bulog menyerap gabah atau beras dengan sesuai harga pasar agar mampu bersaing dengan swasta pun tidak dapat optimal. Sebab kata dia, stok yang tersedia cukup terbatas.  

Dia juga mengaku, pihaknya telah mengumpulkan para mitra perusahaan penggilingan padi. Bahkan pihaknya juga telah membuat perjanjian untuk dapat menyerap 500.000 ton beras hingga Desember 2022.

Baca juga: Badan Pangan Nasional: Stok Beras Nasional Saat Ini Sudah Menipis

 

"Namun sampai hari ini kita hanya bisa mampu menyerap 92.000 ton dari target 500.000 ton, karena barangnya sudah tidak ada," katanya.

Belum lagi, salah satu penyebab ketersediaan beras sulit diperoleh kata dia, karena pengaruh anomali cuaca beberapa waktu terakhir.

"Memang karena anomali cuaca yang tidak bisa dipastikan. Pasti produktivitas pertanian juga turin karena beberapa wilayaj Jawa Tengah, Jawa Barat dan Lampung terendam banjir jadi sawah yang mau panen gagal sehingga mempengaruhi jumlah panen," pungkasnya.

Baca juga: Ketika DPR RI Singgung Perbedaan Data Stok Beras Kementan dan Bapanas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com