Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Masih Butuh Sektor Migas, Ini Peran ICIUOG 2022 Jembatani Transisi Energi

Kompas.com - 17/11/2022, 20:43 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia diyakini masih membutuhkan minyak dan gas bumi (migas) selama transisi energi menuju energi baru dan terbarukan (EBT). EBT sendiri baurannya masih kecil, yakni 12 persen saat ini. Apabila EBT belum siap maka migas masih sangat diperlukan.

Menurut Djoko Siswanto, Sekretaris Jendral Dewan Energi Nasional (DEN), dominasi energi fosil baik itu migas maupun batu bara tidak bisa dihindari. Di sisi lain untuk antisipasi isu lingkungan dari penggunaan energi fosil itu maka teknologi harus digunakan untuk menekan emisi yang dihasilkan.

"Khususnya untuk transisi (energi), kita juga sekarang masih pakai BBM transportasi dan lainnya sehingga minyak dan gas masih diperlukan. Untuk kurangi impor, untuk memenuhi kilang kita. Kapasitas eksisting 1 juta barrel, 50 persen masih impor jadi industri hulu migas masih sangat penting," kata Djoko melalui keterangannya, Kamis (17/11/2022).

Baca juga: Tarik Minat Investor, SKK Migas Kembali Gelar ICIUOG 2022

Dengan masih akan tingginya permintaan migas, maka kolaborasi demi menciptakan iklim investasi di sektor hulu migas dengan tujuan untuk bisa meningkatkan produksi migas sangat penting dan tidak bisa ditawar.

Di sisi lain, harus ada upaya menekan emisi yang dihasilkan. Untuk itu, butuh wadah kolaborasi seperti “3rd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2022" (ICIUOG 2022).

Ada tiga bagian besar konsep yang akan dibawakan dalam acara ICIUOG 2022, yaitu Economic Recovery, Energy Security, dan Energy Transition. Hal itu tentu sejalan dengan program-program dan target pemerintah Indonesia yang lebih berkelanjutan.

Konsep tersebut merupakan kesinambungan dari dua acara ICIUOG 2022 sebelumnya.

Baca juga: IOG 2021 Hasilkan 41 Kesepakan Jual Beli Gas Bumi Senilai 3,26 Miliar Dollar AS

Dengan target peserta tahun 2022 mencapai 10.000 peserta online dan 1.000 peserta offline dengan jumlah pembicara mencapai lebih dari 120 pembicara.

ICIUOG boleh dikatakan sebagai satu poros penting bagi industri migas dalam usaha untuk mencapai target produksi minyak 1 juta barrel per hari dan gas 12 BSCFD di tahun 2030.

"Peran migas masih sangat penting dalam jangka panjang, katakanlah sampai EBT mampu 100 persen menggantikan fosil," ujar Hadi Ismoyo, Praktisi Migas yang juga mantan Sekretaris Jendral Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI).

"Namun yang harus diingat bahwa peran EBT hanya mampu menggantikan fungsi fosil untuk sektor power atau tenaga listrik. Sedangkan sektor petrokimia dan turunannya,belum tergantikan dalam waktu yang lama,” lanjutnya.

Baca juga: Untuk Capai Target Lifting Migas, SKK Migas Butuh Investasi Rp 2.400 Triliun

 

ICIUOG 2022 jadi jembatan transisi energi

Mamit Setiawan, Direktur Eksekutif Energy Watch, menilai ada beberapa kunci untuk meningkatkan gairan iklim investasi hulu migas seperti perbaikan kebijakan fiskal, lalu bagi hasil, keterbukaan data migas.

Lalu masalah klasik berupa perizinan serta isu transisi energi. Akan tapi bagi Indonesia saat ini yang sangat krusial adalah fundamental kepastian hukum.

“Ini sebenarnya menjadi inti masalah investasi migas di Indonesia yaitu revisi UU Migas yang tidak kunjung selesai. Padahal, jika kendala diatas bisa dimasukan ke dalam revisi UU Migas maka bisa sangat menarik bagi investor termasuk posisi SKK Migas ke depannya,” kata Mamit.

“ICIUOG harus bisa menjadi media penengah sekaligus antara kepentingan pemerintah dan pengusaha. ICIUOG harus mampu memberikan rekomendasi kepada pemerintah,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com