Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SWI: Kerugian akibat Investasi Ilegal 2022 Capai Rp 109,67 Triliun, Tertinggi dalam 5 Tahun

Kompas.com - 23/11/2022, 22:08 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satgas Waspada Investasi (SWI) melaporkan, kerugian masyarakat akibat dari investasi ilegal sejak tahun 2018-2022 ini telah mencapai Rp 123,51 triliun.

Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L. Tobing mengatakan, jumlah kerugian masyarakat paling tinggi justru terjadi pada tahun 2022.

"Sepanjang tahun 2022 ini kerugiannya sudah Rp 109,67 triliun," kata dia dalam Sosialisasi Waspada Investasi dan Pinjol Ilegal, dikutip dari Youtube IPB TV Rabu, (23/11/2022).

Sebagai gambaran, total kerugian masyarakat sejak tahun 2018 sampai 2021 sebanyak Rp 13,84 triliun. Dengan begitu, dalam lima tahun terakhir jumlah kerugian akibat investasi ilegal tertinggi ada pada tahun 2022.

Baca juga: SWI Temukan 9 Investasi Ilegal, Ada Money Game hingga Marketplace Bodong

Tongam menjelaskan, melonjaknya total kerugian masyarakat terkait investasi ilegal ini disebabkan oleh pemain robot trading.

“Kita lihat contohnya Viral Blast, Fahrenheit, DNA Pro, yang kami blokir, kami hentikan, ya memang kami disalahkan tapi membantu berbagai lapisan masyarakat yang belum datang belakangan,” imbuh Tongam.

Ia menyoroti, mahasiswa menjadi salah satu korban terbesar dari modus investasi ilegal robot trading ini.

"Banyak mahasiswa yang ikut robot trading ini. Banyak sekali dan sangat besar," tegas dia.

Lebih lanjut, Tongam menjelaskan, jumlah investasi ilegal yang ditemukan paling banyak pada tahun 2019 mencapai 442 entitas.

Adapun, jumlah investasi ilegal turut melandai seiring adanya Pandemi Covid-19 pada tahun 2020 sampai 2021.

"Tahun 2022 naik lagi, sudah mulai lagi bergeliat, ekonomi bangkit lagi penipu-penipu ini. Jadi waspada," ucap dia.

Sebagai informasi, SWI pada Oktober 2022 kembali menghentikan 9 entitas yang melakukan penawaran investasi tanpa izin.

Sepanjang tahun 2022, SWI telah menghentikan sebanyak 97 investasi ilegal di Indonesia.

Baca juga: Daftar 18 Investasi Ilegal yang Ditutup SWI Sepanjang September 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com