JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,73 persen ke 6.751,86 pada perdagangan Kamis (15/12/2022) . Koreksi ini mengekor bursa regional Asia dan global.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, menjelang pekan terakhir pada tahun 2022, pergerakan IHSG masih terlihat betah berada dalam rentang konsolidasi wajar. Potensi kenaikan jangka panjang dinilai masih terlihat.
"Namun potensi tekanan jangka pendek masih membayangi," kata dia, dalam risetnya, Kamis.
Adapun pada Jumat (16/12/2022) hari ini, William memproyeksi, indeks Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali tertekan. IHSG diprediksi bergerak pada rentang 6.686-6.874.
Baca juga: IHSG Ditutup Melemah, Ini Saham Top Losers Indeks LQ45
"Momentum tekanan masih dapat terus dimanfaatkan oleh investor jangka menengah hingga investor jangka panjang," ujarnya.
Pada sesi perdagangan kali ini, saham yang menarik untuk diperhatikan versi William ialah BBCA, ASRI, ASII, PWON, CTRA, BINA, DMAS, dan HMSP.
Senada, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menyebutkan, IHSG berpotensi kembali melemah pada hari ini. Ia menyebutkan, IHSG masih berada dalam koreksi minor dan akan mengonfirmasi kelanjutan tren naik apabila menembus ke atas resisten terdekat di 6.866.
"Adanya pelemahan menuju zona support 6.687-6.700 akan tetap merupakan koreksi yang normal," katanya.
Lebih lanjut Ia bilang, level support IHSG berada di 6.700, 6.636, dan 6.660. Sementara level resistennya berada di 6.866, 6.919, dan 6.994.
"Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish," ucapnya.
Untuk perdagangan hari ini, Ivan merekomendasikan saham ADRO (buy on weakness), ANTM (accumulative buy), BBCA (trading buy), ASII (accumulative buy), dan PGAS (accumulative buy).
Baca juga: Jual Saham Alfamart, GoTo Raup Rp 1,5 Triliun
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.