Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Nur
PNS Kementerian Keuangan

PNS Kementerian Keuangan

Kewirausahaan Kaum Perempuan untuk Pemulihan Ekonomi Nasional

Kompas.com - 22/12/2022, 06:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

HARI ini, Kamis, 22 Desember 2022, Indonesia memperingati Hari Ibu yang ke-94. Tema perayaan Hari Ibu tahun ini adalah Perempuan Berdaya, Indonesia Maju.

Di dalam tema besar tersebut terdapat beberapa subtema, antara lain Kewirausahaan Perempuan: Mempercepat Kesetaraan, Mempercepat Pemulihan, Perempuan dan Digital Economy, Perempuan dan Kepemimpinan, serta Perempuan Terlindungi, Perempuan Berdaya.

Artikel ini secara khusus akan membahas mengenai subtema pertama, yaitu Kewirausahaan Perempuan: Mempercepat Kesetaraan, Mempercepat Pemulihan. Subtema ini relevan dengan kondisi perekonomian menjelang akhir tahun 2022 ini.

Pada 20 Desember 2022, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pidato kondisi terkini APBN.

Salah satu poin yang disampaikan dalam pidato tersebut adalah kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada level positif di atas 5 persen sebagaimana yang diproyeksikan oleh berbagai lembaga seperti ADB, IMF, Bloomberg, Bank Dunia, dan OECD (kemenkeu.go.id, 20 Desember 2022).

Menteri Keuangan juga menyampaikan bahwa kinerja APBN perlu terus dijaga dan diarahkan untuk melindungi masyarakat, mendukung pemulihan, dan menjaga kesinambungan fiskal.

Dalam sudut pandang pemulihan ekonomi nasional, salah satu sektor pendukung utama adalah Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah atau UMKM.

Dari catatan sejarah, terbukti bahwa UMKM mampu bertahan dari goncangan badai resesi ekonomi.

Indonesia dan dunia telah beberapa kali mengalami gejolak ekonomi, seperti pada 1998, 2008, 2012. Terbaru adalah pandemi Covid-19 yang tidak sekadar menggoncang dunia kesehatan, namun juga berdampak signifikan kepada kondisi perekonomian di hampir semua negara di dunia.

Jika diambil analogi sederhana, UMKM ibarat rumput yang walaupun kecil dan seperti terlihat tidak berdaya, namun justru dapat bertahan, dikala pepohonan besar (perusahaan) mulai bertumbangan dihantam badai resesi.

Faktanya, UMKM menyumbang lebih dari separuh (61,97 persen) PDB Indonesia pada 2021 (dikutip dari Majalah Journey edisi Juni 2022, diterbitkan oleh Pusat Investasi Pemerintah). Maka dapat dikatakan bahwa UMKM telah mampu menopang kuat perekonomian negeri ini.

Perempuan berdaya melalui UMKM

Sementara itu, dari total populasi penduduk Indonesia sekira 275 juta jiwa, 49,5 persennya adalah kaum perempuan (dukcapil.kemendagri.go.id). Artinya terdapat setidaknya 136 juta kaum perempuan di seantero nusantara.

Fakta yang mengejutkan terkuak. Data dari Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan bahwa lebih dari separuh (64,5 persen) pengusaha di sektor UMKM ternyata dijalankan oleh kaum perempuan.

Nah, berdasarkan data jumlah UMKM di Indonesia dari Kementerian Koperasi dan UKM, terdapat 14,5 juta UMKM yang beroperasi sampai Maret 2022 (kemenkopukm.go.id, 30 Maret 2022).

Maka dari data tersebut kita bisa menghitung bahwa 65,5 persen dari 14,5 juta pengusaha UMKM adalah kaum perempuan, yaitu sekitar 9,3 juta.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com