Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siasati Nasabah Lari ke Pinjol, BTN Perkuat Pasar di Market Top Up Pinjaman

Kompas.com - 28/12/2022, 17:40 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN akan mendorong customer loyalty di pinjaman dengan memperkuat pasar di market top up pinjaman.

Hal ini dilakukan untuk menyiasati masyarakat pinjam ke pinjaman online (pinjol).

Wakil Direktur Utama Bank BTN Nixon L.P. Napitupulu mengatakan, saat ini sebanyak 30 persen pengajuan kredit di perbankan ditolak karena nasabah tercatat memiliki kredit bermasalah di pinjol dalam BI checking.

Baca juga: BTN Bidik Pasar KPR Segmen Menengah Atas

Hal ini tentu membuat perbankan semakin sulit dapat menyalurkan pinjaman ke nasabah karena sekarang banyak masyarakat yang tidak memenuhi ketentuan kredit dari sisi BI checking itu.

"Itu sudah jadi masalah baru dan melunasinya (pinjol) juga mekanismenya gak mudah. Belajar dari situ kita akhirnya melihat bahwa ini ada peluang juga bukan cuma masalah, yaitu kenapa BTN diam saja tidak ambil market top up?" ujarnya saat Media Luncheon di The Ritz-Carlton Pacific Place SCBD, Jakarta, Selasa (27/12/2022).

Sebab setelah ditelusuri, masyarakat yang memiliki kredit bermasalah di pinjol ini kebanyakan hanya mengambil pinjaman di bawah Rp 5 juta. Namun karena bunganya tinggi membuat masyarakat kesulitan melunasi pinjaman.

Oleh karenanya, BTN berupaya mengambil peluang itu dengan memperkuat pasar di market top up pinjaman seperti pinjaman untuk renovasi rumah dan pembelian peralatan rumah tangga.

Baca juga: Kurangi Kredit Bermasalah Rp 1 Triliun, BTN Bakal Jual Aset Apartemen di Awal 2023

Seperti diketahui, BTN merupakan bank yang fokus pada pembiayaan perumahan. Sementara ketika nasabah sudah membeli rumah, dalam waktu dekat nasabah pasti akan melakukan renovasi rumah dan perlengkapan rumah tangga. Saat melakukan renovasi ini tentu biaya yang dibutuhkan pun tidak terlalu banyak.

"Pasti kalau sudah di atas Rp 20 juta dia butuh cash yang cepat. Kalau ini di-lock pinjol yang terjadi seperti hari ini, catatan keuangan masyarakat kita makin lama makin rusak. Kita mau bantu kontribusi saja yaitu dengan masuk ke market top up," jelasnya.

Agar nasabah tidak lari ke pinjol, BTN akan menawarkan top up pinjaman dengan suku bunga kredit yang lebih murah dari pinjol, agunan tidak bertambah, dan tenor lebih pendek.

"Dan sifatnya enggak apply, sifatnya langsung ke bank yang menawarkan supaya tidak kalah cepat dengan pinjol. Kalau tidak, dia bisa lari ke sebelah (pinjol)," ucapnya.

Saat ini BTN telah melakukan piloting top up pinjaman ini di beberapa titik dan rencananya di awal tahun depan perseroan akan melihat model pembiayaan top up.

"Kemudian pola-pola ini kita dorong sehingga ke depannya kalau ngasih pembiayaan enggak ribet lagi, orang keburu sudah macet di tempat lain. Ini jadi sulit," tukasnya.

Baca juga: Resmi Jadi Bank Kustodian, BTN Targetkan Dana Kelolaan Rp 12 Triliun di Tahun Pertama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com