Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya KM Kelimutu Evakuasi 500 Turis Terdampar di Karimunjawa: Ubah Rute hingga Harus Hadapi Ombak 3 Meter

Kompas.com - 29/12/2022, 07:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejadian 500 wisatawan terdampar di Karimunjawa akibat cuaca buruk yang mengakibatkan mereka tak dapat menjangkau pelabuhan Semarang sebelum hari Natal, 25 Desember 2022, membuat PT Pelni bertindak cepat.

Direktur Utama PT Pelni, Tri Andayani mengatakan pihaknya mengirimkan KM Kelimutu untuk menyelamatkan 500 turis yang terdampar tersebut, hingga akhirnya tiba dengan selamat di di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Rabu (28/12/22).

Upaya KM Kelimutu selamatkan ratusan turis terdampar ke Karimunjawa bukannya mudah saat terjadinya cuaca buruk. Kapal pengangkut penumpang ini harus menghadapi ombak setinggi 3 meter hingga 4,5 meter.

Baca juga: 500 Wisatawan Terdampar di Karimunjawa, Erick Thohir: Keselamatan Turis Adalah Nomor Satu

Tri mengatakan, kondisi cuaca ekstrem dan ombak besar tersebut menyebabkan kapal free board tak bisa berlayar.

“Ombak besar setinggi tiga meter tak mungkin dihadapi oleh kapal free board yang tinggi badan kapalnya hanya dua meter," kata Tri Andayani.

KM Kelimutu juga harus mengubah rutenya. Tadinya, KM Kelimutu dengan rute normal akan tiba di Karimun Jawa pada 30 Desember 2022, tapi dialihkan rutenya agar bisa mengangkut wisatawan yang terjebak cuaca buruk pada Selasa (27/12/2022) kemarin.

"Rute normal KM Kelimutu adalah Sampit-Tanjung Emas Semarang-Karimun Jawa. Kita ubah jadi Sampit-Karimun Jawa-Tanjung Emas Semarang,” kata Tri. 

“Alhamdulillah, semalam KM Kelimutu membawa 1.458 penumpang tiba dan tadi pagi sandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Dengan tinggi badan kapal 9,5 meter, panjang 99 meter dan berat 1.450 ton, alhamdulillah dapat menembus gelombang di perairan Karimunjawa yang tadi malam mencapai 3 meter,” tegas Tri.

Baca juga: Full Cashless, Ini Cara Beli Tiket Kapal Jepara–Karimunjawa 2022

"Jangan Sampai Kegembiraan Jadi Bencana..."

Menteri BUMN Erick Thohir memerintahkan semua BUMN terkait pariwisata untuk selalu cepat tanggap dan memerhatikan aspek keselamatan turis asing dan domestik tanpa kompromi.

Menurut Erick, keselamatan wisatawan sangat penting dalam industri pariwisata. Apalagi, pariwisata RI sedang berupaya bangkit usai terhantam pandemi Covid-19.

Pernyataan Erick ini merespons kejadian 500 wisatawan terdampar di Karimunjawa akibat cuaca buruk, dan akhirnya tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Rabu (28/12/22).

“Keselamatan para turis, baik asing maupun domestik, dalam industri pariwisata adalah nomor satu. Kita tak ingin kegembiraan menjadi bencana. Saya memerintahkan semua BUMN terkait untuk selalu cepat tanggap dan memerhatikan aspek keselamatan tanpa kompromi,” ujar Erick Thohir dalam siaran pers, Rabu (28/12/2022).

PT Pelni sebagai BUMN pelayaran disebut Erick melakukan tindakan cepat menolong 500 wisatawan yang terdampar di Karimunjawa tersebut dengan mengirimkan kapal KM Kelimutu rute Sampit-Semarang-Karimunjawa.

PT Pelni, lanjut Erick, juga memastikan seluruh aspek keselamatan dan keamanan pelayaran di kapal KM Kelimutu siap menghadapi ombak besar dalam membawa kembali para turis ke Semarang dengan selamat.

(Penulis : Kiki Safitri | Editor : Akhdi Martin Pratama)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com