Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Risiko Resesi Tak Hanya Sebabkan PHK, tapi Juga Penurunan Gaji

Kompas.com - 24/01/2023, 10:40 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya sejak awal pandemi, sebagian besar ekonom bisnis memperkirakan perusahaan-perusahaan akan memangkas gaji dalam beberapa bulan mendatang.

Menurut survei National Association for Business Economics (NABE) yang dirilis Senin (23/1/2023), hanya 12 persen ekonom yang menyebut bahwa lapangan kerja akan meningkat di perusahaan mereka selama tiga bulan ke depan.

Survei yang dilakukan dari 4 Januari hingga 11 Januari 2022 itu juga menyebutkan sebanyak 19 ekonom memperkirakan nilai gaji akan menurun mengalami penurunan.

Baca juga: Imbas Risiko Resesi Global, Google PHK 12.000 Pekerja

NABE menyebut ini adalah pertama kalinya sejak tahun 2020, dimana lebih banyak responden yang mengantisipasi penyusutan jumlah karyawan, dan bukan menambah pekerjaan di perusahaan mereka.

“Hasil temuan tersebut menunjukkan adanya kekhawatiran luas akan ancaman resesi tahun ini,” kata Julia Coronado, presiden NABE dalam laporan tersebut mengutip CNN.

Survei tersebut menemukan, lebih dari separuh atau 50 persen ekonom yang merespons adanya risiko resesi, dengan risiko terbesar termasuk suku bunga dan biaya yang lebih tinggi.

Serangkaian PHK telah memukul perekonomian dalam beberapa pekan terakhir, termasuk PHK yang diumumkan pada hari Senin oleh Spotify dan induk Rubbermaid, Newell Brands. Hal tersebut menyusul PHK yang lebih dulu oleh pemilik Google Alphabet dan Microsoft pada pekan lalu.

Terlepas dari isu PHK, statistik Pemerintah AS menunjukkan gambaran lapangan pekerjaan yang kuat secara historis. Tingkat pengangguran berada pada level terendah sejak 1969 dan klaim pengangguran turun ke posisi terendah dalam 15 minggu.

Adapun beberapa temuan kunci lainnya dari survei NABE mencakup, berkurangnya harapan untuk investasi bisnis, upah naik di sebagian besar perusahaan responden dalam tiga bulan terakhir, serta banyak bisnis dalam tiga tahun terakhir yang melaporkan penyusutan keuntungan.

“Hikmahnya adalah bahwa inflasi, masalah terbesar dalam perekonomian saat ini, terus mereda. Selain itu, indeks untuk biaya material turun tajam dari rekor tertinggi musim panas lalu ke level terendah dalam dua tahun, para ekonom juga memperkirakan biaya material akan terus turun,” kata Coronado.

Baca juga: Pekerja Gaji Rp 4,5 Juta ke Bawah yang Tak Kena Pajak Tetap Harus Lapor SPT Tahunan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com