Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos BRI Sebut 2 Faktor Ini yang Bikin Indonesia Kebal Resesi

Kompas.com - 26/01/2023, 16:39 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Analisis dari Bloomberg mengungkapkan peluang terjadinya krisis di Indonesia hanya sekitar 3 persen. Rendahnya potensi resesi ini menunjukkan ketahanan ekonomi Indonesia.

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Sunarso mengatakan, ekonomi Indonesia tetap kuat dari ancaman resesi tahun ini karena konsumsi dalam negeri yang kuat dan optimisme pelaku UMKM terhadap kondisi ekonomi nasional.

"Apa sebenarnya sumber ketahanan sumber resiliensi perekonomian Indonesia dari ancaman resesi 2023? Terutama dua faktor inilah yang bisa menyelamatkan kita dari resesi," ujarnya saat membuka acara BRI Microfinance Outlook 2023, Kamis (26/1/2023).

Baca juga: Imbas Risiko Resesi Global, Google PHK 12.000 Pekerja

Riset internal BRI menunjukkan terjadi kenaikan bisnis UMKM di semua sektor yang disebabkan oleh kinerja perekonomian yang semakin membaik disertai pemulihan daya beli masyarakat yang makin pulih.

Pada riset tersebut, indeks bisnis UMKM Kuartal IV 2022 mengalami kenaikan menjadi 105,9,dari 103,2 pada Kuartal III 2022. Hal ini menunjukkan aktivitas bisnis di UMKM seperti omset, penjulan, pembelian, dan volume bisnis UMKM mengalami pertumbuhan.

"Yang paling penting (indeks) ini di atas 100. Kemudian kenaikan menunjukkan bahwa makin membaik volume bisnisnya di UMKM, semakin tinggi penjualan dan makin meningkat," ungkapnya.

Kondisi itu diperkuat dengan ekspektasi pelaku UMKM terhadap perekonomian nasional yang positif pada satu kuartal mendatang atau pada Kuartal I 2023.

Hasil riset yang sama menunjukkan indeks ekspektasi UMKM 3 bulan mendatang mengalami kenaikan di Kuartal IV 2022 menjadi 130,1 dari kuartal sebelumnya yang sebesar 126,5.

"Optimisme pelaku UMKM menyongsong Kuartal I 2023 naik, didorong oleh peningkatan permintaan domestik akibat peningkatan aktivitas masyarakat di luar rumah sejalan dengan pencabutan PPKM," tulis Sunarso dalam paparannya.

Selain itu, pelaku UMKM memiliki penilaian positif terhadap kemampuan pemerintah dalam menjalankan tugas-tugas utamanya, antara lain disebabkan oleh kinerja perekonomian yang semakin membaik yang diikuti oleh penciptaan lapangan kerja yang semakin banyak.

Ini dibuktikan dengan hasil riset BRI dimana indeks kepercayaan pelaku UMKM kepada pemerintah yang mengalami kenaikan di periode yang sama menjadi 138,3 dari 127,2 di kuartal sebelumnya.

"Semuanya menunjukkan positif, maka kemudian di situ kita cerminkan bahwa oh pantas lembaga internasional memprediksi bahwa peluang terjadinya resesi di Indonesia itu hanya 3 persen," tuturnya.

Baca juga: Bos-bos Perbankan Optimistis Peluang RI Masuk ke Jurang Resesi Kecil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com