Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi Januari 2023 Capai 5,28 Persen, Beras hingga Rokok Jadi Penyebabnya

Kompas.com - 01/02/2023, 15:16 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan laju inflasi pada Januari 2023 sebesar 5,28 persen secara tahunan (year on year/yoy), atau sebesar 0,34 persen secara bulanan (month to month/mtm).

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan ada berbagai faktor yang mempengaruhi laju inflasi di awal tahun 2023. Seperti kenaikan tarif cukai rokok sebesar 10 persen per 1 Januari 2023.

Lalu penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 3 Januari 2023, serta kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebesar 25 basis poin pada 19 Januari 2023 menjadi 5,75 persen.

Baca juga: BPS Catat Inflasi Januari 2023 Capai 5,28 Persen

"Beberapa kebijakan pemerintah dan bank sentral itu tentunya berpengaruh kepada inflasi di bulan Januari tahun 2023," ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (1/2/2023).

Ketiga peristiwa tersebut, lanjut Margo, mempengaruhi pergerakan harga komoditas di sepanjang Januari 2023. Menurut pantauan BPS, komoditas yang utamanya menyumbang inflasi tertinggi di antaranya beras, cabai, bawang, hingga rokok, baik secara tahunan maupun bulanan.

Margo menjelaskan, secara tahunan, komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi yakni beras sebesar 0,24 persen, rokok kretek filter 0,17 persen, cabai merah 0,11 persen, bawang merah 0,11 persen, ikan segar 0,10 persen, telur ayam ras 0,07 persen, rokok putih 0,06 persen, dan tahu mentah 0,05 persen.

Baca juga: Mengenal Dampak Inflasi bagi Ekonomi Nasional, Mulai dari Penurunan Daya Beli sampai Tingkat Pengangguran


Selain itu, disumbang pula andil inflasi dari bahan bakar rumah tangga sebesar 0,24 persen, kontrak rumah 0,12 persen, bensin 1,07 persen, tarif angkutan udara 0,19 persen, tarif angkutan dalam kota 0,10 persen, hingga sabun detergen bubuk/cair sebesar 0,05 persen.

"Inflasi tahunan Januari realtif masih tinggi, karena merupakan akumulasi perubahan harga selama setahun terakhir, termasuk di saat inflasi pada penyesuaian BBM," jelasnya.

Sementara secara bulanan, kata Margo, komoditas yang dominan memberikan andil pada inflasi yaitu beras sebesar 0,07 persen, cabai merah 0,04 persen, ikan segar 0,04 persen, cabai rawit 0,03 persen, rokok kretek filter 0,03 persen, bawang merah 0,02 persen, serta bawang putih, rokok putih, rokok kretek yang masing-masing 0,01 persen.

Baca juga: Menakar Pentingnya Peran Pemerintah Daerah untuk Mengendalikan Inflasi Nasional

Selain itu, disumbang pula tarif angkutan udara sebesar 0,10 persen, bensin 0,07 persen, sewa rumah 0,03 persen, kontrak rumah 0,01 persen, tarif air minum pam 0,01 persen, hingga upah asisten rumah tangga sebesar 0,01 persen.

"Itulah beberapa komoditas utama penyumbang inflasi di Januari 2023," tutup Margo.

Baca juga: Laju Inflasi AS Kian Melambat, Harga Bitcoin Terus Merangkak Naik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com