Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,31 Persen Sepanjang 2022

Kompas.com - 06/02/2023, 12:16 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2022 tumbuh sebesar 5,31 persen secara tahunan (year on year/yoy). Realisasi itu lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi di 2021 yang sebesar 3,69 persen (yoy).

Kinerja ekonomi sepanjang tahun lalu tak lepas dari kinerja pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2022 yang sebesar 5,01 persen (yoy). Realisasi ini melambat dibandingkan kuartal sebelumnya, namun tetap melanjutkan kinerja positif di tiga kuartal sebelumnya.

Pada kuartal I-2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,01 persen, lalu di kuartal II-2022 tumbuh sebesar 5,44 persen, serta di kuartal III-2022 tumbuh sebesar 5,72 persen.

"Secara kumulatif, perekonomian Indonesia tumbuh 5,31 persen bila dibandingkan 2021. Kinerja ekonomi tahun 2022 menguat dibandingkan dengan tahun 2021," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (6/2/2023).

Baca juga: ADB Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Jadi 4,8 Persen di 2023

Ia mengatakan, kinerja tersebut menunjukkan tren pertumbuhan ekonomi mampu terjaga di kisaran 5 persen, walaupun mengalami perlambatan di kuartal akhir.

Margo bilang, laju perekonomian itu sekaligus menunjukkan Indonesia tumbuh solid di sepanjang 2022.

"Capaian ini memperlihatkan bahwa perekonomin Indonesia tumbuh solid sepanjang 2022," kata dia.

Baca juga: Ekonom UI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,19 Persen di 2022

Faktor yang memengaruhi ekonomi Indonesia 2022

Margo menambahkan, perekonomian Indonesia di tahun lalu turut dipengaruhi kondisi perekonomian global, terutama kinerja ekonomi dari negara-negara mitra dagang utama Indonesia. Seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, India, China, dan Korea Selatan yang ekonominya melambat di 2022.

Selain itu, dipengaruhi pula tren harga komoditas yang tinggi di pasar global, sehingga mempengaruhi kinerja ekspor-impor dan neraca perdagangan. Tercatat neraca dagang Indonesia surplus 54,53 miliar dollar AS di 2022, atau tumbuh 53,96 persen dari tahun sebelumnya.

Kemudian turut dipengaruhi faktor domestik, mulai dari konsolidasi fiskal dan moneter yang kuat, stabilitas daya beli masyarakat yang terus terjaga, mobilitas dan pariwisata yang semakin pulih, serta aktivitas produksi yang semakin ekspansif.

"Daya beli masyarakat dapat dijaga dan aktivitas ekonomi terus menguat," kata Margo.

Baca juga: Sri Mulyani Yakin Ekonomi RI Tetap Kuat meski IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com