Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Warga Antusias, Pembangunan Argo Eduwisata Artala di Cipanas Dilanjutkan

Kompas.com - 08/02/2023, 16:49 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) kembali mengembangkan program Agro Eduwisata Artala yang berlokasi di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat (Jabar), yang sempat terhenti pada tahun sebelumnya.

Ketua Yayasan Agro Muda Sejahtera di Cipanas Ridha Fuja Andina mengatakan, program Agro Eduwisata Artala dapat terlaksana berkat upaya kelompok tani (poktan) setempat. Anggota poktan melihat bahwa kawasan tersebut telah biasa digunakan sebagai lokasi pelatihan siswa sekolah.

“Kumpulan kelompok tani ini kini dikelola menjadi sebuah yayasan yang mewadahi dan berkolaborasi dengan poktan lainnya. Dari situ muncul ide untuk menyediakan tempat edu wisata. Tujuannya agar tidak hanya menonjolkan objek wisata saja, tapi juga edukasi pertanian,” ungkap Ridha dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Rabu (8/2/2023).

Rupanya, kehadiran agro eduwisata tersebut disambut baik oleh masyarakat setempat, khususnya para petani. Salah satunya adalah Abdullah.

Baca juga: Sinergi Dirjenbun Kementan dan Bupati Kediri Perkuat Pengembangan Perkebunan di Kediri

Warga yang bertempat tinggal di Desa Sindangjaya itu merelakan lahannya untuk digunakan sebagai agro eduwisata.

“Awalnya sempat berbenturan dengan masyarakat yang tidak tahu untuk ke depannya lahan ini akan menjadi apa. Setelah dijelaskan dengan baik berbagai manfaat yang didapat, masyarakat jadi paham dan turun untuk mendukung,” ujar Abdullah.

Ketua Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Agropolitan Wisata Cipanas Mulyadi berharap, agro eduwisata yang kini dikembangkan di Cipanas dapat berkembang dengan lebih pesat dan maju.

Bahkan, warga terlihat antusias dengan pembangunan agro tersebut, karena wisatawan dapat langsung datang ke lokasi untuk memetik sendiri hasil panen yang ada.

“Lahan yang ada di sini begitu istimewa, karena bisa dilakukan tumpeng sari atau pertanaman campuran. Saya berharap program ini dapat bermanfaat bagi petani. Tak hanya itu, kami juga perlu dukungan dari segi pengembangan sumber daya manusia (SDM), yakni bimbingan untuk mengelola agro eduwisata,” jelas Mulyadi.

Baca juga: Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Kementan Fokus Awasi Praktik Alih Fungsi Lahan

Adapun kawasan yang digunakan sebagai agro eduwisata tersebut telah terbiasa digunakan sebagai lokasi pelatihan dan penelitian. Agro tersebut diketahui identik dengan produksi pertanian, khususnya sayur-sayuran. DOK. Humas Kementan Adapun kawasan yang digunakan sebagai agro eduwisata tersebut telah terbiasa digunakan sebagai lokasi pelatihan dan penelitian. Agro tersebut diketahui identik dengan produksi pertanian, khususnya sayur-sayuran.

Sejak 2022, lanjut Mulyadi, kawasan yang telah terbiasa untuk lokasi pelatihan dan penelitian tersebut  identik dengan produksi pertanian, khususnya sayur-sayuran.

“Ada 60 jenis sayuran yang bisa ditanam di kawasan ini, mulai dari daun bawang, brokoli, dan wortel. Sayangnya, saat ini untuk tanaman wortel sedang mengalami penurunan,” kata Mulyadi.

Sebagai informasi, pembangunan Agro Eduwisata Artala sempat dihentikan. Para petani yang sebagian mengikuti kegiatan padat karya sarana terpaksan tidak bisa meneruskan pekerjaan itu.

Namun, memasuki 2023, pembangunan Agro Eduwisata Artala kembali dilanjutkan. Pembangunan ini direncanakan rampung pada Februari 2023.

Mulyadi menuturkan, pihaknya berharap bahwa peresmian Agro Eduwisata Artala bisa dihadiri langsung oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).

“Saya ucapkan terima kasih kepada Mentan SYL karena dengan adanya agro eduwisata ini memberikan banyak manfaat bagi warga setempat. Saya berharap Pak Mentan dapat datang untuk meresmikan secara langsung,” tutup Mulyadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Earn Smart
Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Whats New
SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

Whats New
PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Whats New
Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com