Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamen BUMN Sebut Proyek Infrastruktur Lebih Cocok Dibiayai dengan Skema Syariah

Kompas.com - 15/02/2023, 16:11 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membutuhkan banyak pembiayaan jangka panjang untuk membangun infrastruktur.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menilai seharusnya pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur ini menggunakan skema pembiayaan syariah, ketimbang pembiayaan konvensional seperti yang saat ini banyak dilakukan.

Dia bilang, selama ini baik pemerintah maupun BUMN sudah terbiasa dengan skema pembiayaan bank konvensional yang memiliki pola pembayaran amortisasi yang standar dengan jangka waktu yang pendek.

Baca juga: Cara BUMN Sulap 2 Bandara di RI Sejajar dengan Incheon dan Changi

"Sementara di sharia bank, sebenarnya pola pembayaran dan pola maturity (jatuh tempo) dari aset ini harus mengikuti kondisi yang riilnya. Oleh karena itu, aset-aset yang membutuhkan maturity dalam jangka panjang seperti jalan tol, properti, pembangkit listrik, sebenarnya sangat cocok untuk dibiayai dengan model syariah," ujarnya saat acara BSI Global Islamic Finance Summit 2023, Rabu (15/2/2023).

Dia mengakui pemerintah menghadapi banyak tantangan untuk melakukan pembiayaan infrastruktur karena pembiayaan melalui bank konvensional tidak cocok untuk proyek-proyek jangka panjang ini.

Namun karena pemahaman pelaku industri BUMN di Indonesia masih belum mendalam terkait model pendanaan dari bank syariah, maka pendanaan syariah masih belum populer di proyek-proyek infrastruktur.

"Yang menjadi isu adalah bagaimana kita memastikan bahwa aset liability management di bank syariah bisa berjalan dengan baik. Artinya harus ada liabilities yang juga di-match dengan asetnya dan juga memastikan bahwa secara prinsip syariahnya tetap terjaga," jelasnya.

Padahal menurutnya peluang untuk membiayai proyek strategis BUMN cukup besar untuk digarap bank syariah nasional. Hal ini terlihat dari nilai laba seluruh BUMN di Indonesia yang mencapai Rp 300 triliun sepanjang 2022.

Untuk itu dia berharap agar bank syariah nasional untuk menggarap segmen wholesale banking ketimbang segmen konsumer dan retail yang selama ini menjadi andalan.

"Ini menunjukkan bahwa bank syariah juga di dalam ekosistem BUMN mempunyai peluang untuk bisa menjadi katalis untuk mendorong perkembangan lebih lanjut, terutama di sektor-sektor baru, sektor-sektor yang membutuhkan pembiayaan jangka panjang, dan sektor-sektor yang membutuhkan katalis baru untuk struktur pembiayaan yang tepat," ucap dia.

Baca juga: BUMN Disebut Bakal Bagikan Dividen Lebih dari Rp 60 Triliun, Erick Thohir: Ini Mungkin Rekor Tertinggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com