Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LinkAja Catat Pendapatan Operasional Tumbuh 30 Persen

Kompas.com - 16/02/2023, 20:36 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Layanan dompet digital LinkAja mencatat pendapatan operasional (revenue growth) tumbuh sebesar 30 persen pada tahun 2022.

Pada periode yang sama, beban operasional (operational expense) turun sebesar 50 persen. Namun, demikian LinkAja tidak memerinci berapa total pendapatan dan beban operasional tersebut.

Direktur Keuangan dan Strategi LinkAja Reza Ari Wibowo mengatakan, pada tahun 2022 perusahaan masih berfokus pada kolaborasi dengan BUMN, terutama dengan ekosistem Telkomsel, Pertamina, dan Himpunan Bank Negara (Himbara).

Baca juga: Cara Top Up LinkAja via BSI Mobile dan BSI Net dengan Mudah

Untuk ekosistem Telkomsel, LinkAja telah mendigitalisasi rantai pasok tradisional Telkomsel pada sekitar 300.000 retailer dengan kenaikan pendapatan mencapai hampir 90 persen. Ke depan, digitalisasi ekosistem tradisional Telkomsel ini akan berlanjut ke tingkat distributor.

Di ekosistem Pertamina, LinkAja semakin memperkuat posisinya di aplikasi MyPertamina. Hal ini disertai dengan pertumbuhan pendapatan eksponensial sebesar 1.600 persen.

Di samping itu, terkait kontribusi pada layanan Himbara, LinkAja juga memperlihatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 80 persen.

Baca juga: Ingat, Mulai Besok Naik KRL Tak Bisa Pakai LinkAja

"Saat ini industri teknologi dunia sedang mengalamai perubahan paradigma dari yang tadinya growth at-all-cost menjadi path to profitability dan sustainability. Di LinkAja, kami sudah melakukan perubahan menuju profitabilitas dan keberlanjutan secara bertahap semenjak 2021 dengan membaca arah pergerakan industri," ujar dia dalam siaran pers, Kamis (16/2/2023).

Untuk menuju profitabilitas Link Aja juga mencatat rasio pendapatan terhadap biaya promosi bisa ditekan dari 1,3 kali menjadi 0,1 kali.

"Hal ini mengindikasikan penurunan ketergantungan pendapatan operasional perusahaan terhadap insentif jangka pendek seperti cashback," imbuh dia.

Baca juga: Cara Daftar Pasang Baru IndiHome melalui Aplikasi LinkAja

Ke depan, Reza membidik proyeksi pertumbuhan pendapatan sebesar lebih dari 80 persen dengan penurunan beban operasional sebesar 35 persen dibandingkan tahun 2022.

Salah satu strategi yang dilakukan adalah LinkAja bakal menggandeng beberapa perusahaan di bawah Kementerian BUMN untuk menjadi penyedia layanan disbursement insentif.

"Dengan demikian, LinkAja mampu mendapatkan userbase besar yang bersifat captive tanpa biaya akuisisi dan retensi," tutup dia.

Baca juga: Setop Layanan Pembayaran KRL dan Transjakarta, LinkAja Fokus ke Bisnis Model Dua Sisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com