Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih PT Vale Naik 20,8 Persen, Ini Penopangnya

Kompas.com - 17/02/2023, 14:46 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatatkan laba tahun berjalan pada 2022 sebesar 200,4 juta dollar AS, meningkat 20,8 persen jika dibanding laba tahun 2021 sebesar 165,79 juta dollar AS.

Adapun pertumbuhan laba ditopang oleh kenaikan penjualan sebesar 24 persen menjadi 1.179,4 juta dollar AS pada tahun dibandingkan penjualan tahun 2021 sebesar 953,2 juta dollar AS. Hal ini disebabkan oleh harga realisasi rata-rata yang lebih tinggi.

“Harga yang lebih tinggi ini tentunya membawa dampak positif bagi kinerja keuangan kami,” kata CEO dan Presiden Direktur Vale Febriany Eddy dalam siaran pers Jumat (17/2/2023).

Baca juga: Vale Bangun Proyek Smelter Nikel dengan Kapasitas Produksi 73.000 Ton per Tahun di Morowali

Di tahun 2022, perseroan membukukan EBITDA sebesar 477 juta dollar yang didorong oleh harga realisasi nikel yang lebih tinggi tersebut. Adapun harga realisasi rata-rata pada tahun 2022 adalah 35 persen lebih tinggi dibandingkan harga tahun lalu.

Sementara itu, Vale mencatat beban pokok pendapatan pada tahun 2022 sebesar 865,9 juta dollar AS atau meningkat 23 persen dari tahun 2021, sebesar 704,3 juta dollar AS. Adapun penyebab utama kenaikan beban pokok pendapatan adalah harga bahan bakar dan batu bara yang lebih tinggi.

Di sisi lain, produksi PT Vale pada tahun 2022 turun 8 persen, sebesar 60.090 metrik ton nikel dibandingkan produksi tahun 2021. Hal ini disebabkan oleh adanya pelaksanaan proyek Pembangunan Kembali Tanur 4.

Baca juga: Penjelasan PT Timah soal Kecelakaan Tambang yang Menewaskan 2 Pekerja


"Berhubung proyek telah selesai, kami optimis dapat mencapai volume produksi yang lebih tinggi pada tahun 2023 sementara disaat yang bersamaan berupaya meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya operasi," kata Febriany.

Adapun harga realisasi rata-rata pengiriman nikel dalam matte adalah 19.348 dollar AS per ton, lebih tinggi dari level tahun 2021 sebesar 14.309 dollar AS per ton.

Di tahun 2022, PT Vale mengeluarkan sekitar 218,8 juta dollar AS untuk belanja modal atau capex. Nilai ini meningkat jika dibanding tahun 2021 sebesar 180,7 juta dollar AS.

Baca juga: Vale Indonesia Produksi 60.090 Metrik Ton Nikel Tahun 2022

Hal ini disebabkan oleh pengeluaran yang lebih tinggi untuk kelangsungan dan modal pertumbuhan pada tahun 2022.

Adapun kas dan setara kas grup pada 31 Desember 2022 dan 31 Desember 2021 masing-masing sebesar 634 juta dollar AS dan 508,3 juta dollar AS. Febriany memastikan pihaknya senantiasa berhati-hati mengontrol pengeluaran untuk menjaga ketersediaan kas.

"Pengeluaran utama kami adalah untuk proyek Pembangunan Kembali Tanur 4. Kami bersyukur dan akan terus menunjukkan komitmen yang kuat dalam menerapkan praktik penambangan yang baik dan praktik terbaik dalam pengelolaan lingkungan di operasi kami," kata Ferbriany.

Baca juga: Bahlil Ungkap Banyak Smelter di Indonesia Dimiliki Asing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com