Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan PT Timah soal Kecelakaan Tambang yang Menewaskan 2 Pekerja

Kompas.com - 03/02/2023, 20:33 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen PT Timah Tbk (TINS) membenarkan adanya kecelakaan kerja yang menyebabkan dua pekerjanya meninggal dunia di kawasan tambang Desa Rindik, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung.

Sekretaris PT Timah Abdullah Umar menjelaskan, kecelakaan kerja disebabkan longsor karena kondisi tanah yang tidak stabil. Kini, Kementerian ESDM tengah menginvestigasi kejadian tersebut. Atas peristiwa itu, operasional tambang TINS di kawasan kejadian tetap berjalan normal.

"Dampak yang dialami Perseroan dengan adanya kecelakaan tambang yang terjadi di PT Timah TBk tidak mengganggu operasional perusahaan secara keseluruhan," katanya dikutip dari keterbukaan informasi, Jumat (3/2/2023).

Baca juga: RI Jadi Tuan Rumah WWF Ke-10, Luhut: Ini Langkah Baik

Saat ini, Polres Bangka Selatan sedang menyelidiki serta meminta keterangan saksi dari kejadian kecelakaan kerja.

"Perusahaan telah melakukan langkah-langkah terkait penanganan kedua korban yang harus mendapatkan hak-haknya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perusahaan juga sudah menyampaikan bela sungkawa serta memberikan santunan kepada keluarga korban," jelas Abdullah.

Dalam pemberitaan Kompas.com, pada 10 Januari 2023, sebanyak dua pekerja PT Timah tewas setelah tertimbun longsoran di Desa Rindik, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Bangka Belitung.

Baca juga: PT Pegadaian Buka Lowongan Kerja, Ini Posisi yang Dibutuhkan


Longsor itu terjadi di wilayah pertambangan PT Timah. Kedua korban yang tewas dalam peristiwa itu adalah Bowo Narianto (49) warga Kampung Air Aceng dan Jon (50) warga Bukit, Kecamatan Toboali, Bangka Selatan.

Pihak perusahaan menyatakan akan terus berbenah memperkuat komitmen dalam mengimplementasikan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dalam proses bisnis perusahaan. Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Humas PT Timah Anggi Siahaan.

"Pembenahan juga terus dilakukan dengan meningkatkan kesadaran dan menjadikan safety sebagai budaya, pengawasan berjenjang hingga merumuskan berbagai peraturan dalam internal perusahaan dan juga mitra usaha," ujarnya.

Baca juga: Usai Dipanggil Jokowi, Bos Bulog Gelontorkan 10.000 Ton Beras Impor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com