Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei JobStreet: Pasar Pekerja di Indonesia Kompetitif

Kompas.com - 24/03/2023, 10:38 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar tenaga kerja di Indonesia sangat kompetitif. Hal itu tercermin dari hasil survei JobStreet yang memotret tren pencari kerja di Asia Tenggara dan Hong Kong pasca Pandemi Covid-19.

Berdasarkan survei tersebut, 76 persen dari responden mengungkapkan bahwa mereka mendapatkan tawaran pekerjaan beberapa kali dalam setahun dengan tawaran pekerjaan dengan berbagai bidang.

“Dalam survei kami, 42 persen dari para profesional Indonesia terbuka untuk tawaran kerja baru," kata COO JobStreet Indonesia Varun Mehta saat ditemui Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: Sindir Pengkritik, Luhut: Orang yang Tidak Pernah Bekerja di Pemerintahan Enggak Usah Banyak Omong

Selain itu terungkap juga sebanyak 43 persen responden di Indonesia mengatakan, work life balance menjadi prioritas utama dalam memilih pekerjaan.

Work life balance adalah keseimbangan waktu dalam konteks bekerja yaitu kemampuan seseorang untuk menyeimbangkan sebagai seorang profesional di tempat kerja dengan sebagai personal di luar tempat kita bekerja.

Mengetahui tenaga kerja Indonesia sangat energik dan produktif sebut Varun, bagaimana cara perusahaan dapat memenangkan talent terbaik dan memenuhi kebutuhan mereka di tengah pasar yang sangat kompetitif?

"Artinya, setiap perusahaan harus mulai perekrutan dari sekarang, menekankan gairah daripada keahlian mereka, menyediakan pengalaman perekrutan end-to-end yang luar biasa, memanfaatkan manajer perekrutan sebagai ambasador, serta menawarkan manfaat keseluruhan kepada para kandidat," ucap dia.

Dalam survei tersebut juga diungkapkan bahwa walaupun ada kemungkinan terjadinya resesi, para pencari kerja di Indonesia tetap percaya diri dengan daya tarik dan kemampuan mereka untuk mencari peluang karir baru.

Faktanya, studi ini menemukan bahwa 74 persen responden mendapatkan penawaran peluang kerja beberapa kali dalam setahun dan 75 persen orang Indonesia merasa bahwa mereka berada dalam posisi tawar yang kuat saat mencari pekerjaan.

Dalam data tersebut, ketika mendekati peluang kerja, 43 persen responden Indonesia akan menolak peluang kerja yang menarik jika mendapat pengalaman rekrutmen yang buruk.

Peter Bithos, Chief Executive Officer, Asia, SEEK, mengatakan, saat menghadapi kemungkinan terjadinya resesi, perusahaan berada di posisi kuat dalam pasar tenaga kerja karena tren perekrutan semakin ketat. "Namun, kami yakin situasinya kali ini berbeda karena banyak perusahaan di Asia masih belum pulih dari pekerjaan yang berkurang selama pandemi," ungkapnya.

"Meskipun pertumbuhan pasar pekerjaan mungkin melambat selama masa pandemi, tidak diragukan bahwa sekarang pasar pekerjaan tetap sangat penting, jadi krusial bagi perusahaan untuk mengetahui cara menarik, merekrut, dan mempertahankan bakat," pungkasnya.

Untuk diketahui, studi ini dilakukan dengan mewawancarai sebanyak 97.324 responden di Indonesia, Hong Kong, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Survei ini berlangsung dari tanggal 9 Agustus - 16 September 2022.

Baca juga: Beberapa Jenis Pekerjaan Ini Bisa Lolos dari Potensi PHK Perusahaan, Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com