Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamen BUMN Ungkap Alasan Operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung Molor jadi Agustus 2023

Kompas.com - 03/04/2023, 18:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menepis kabar soal target operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mundur ke Agustus 2023 dari sebelumnya ditargetkan pada Juli 2023.

Menurutnya, secara teknis, Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah beroperasi pada Juni 2023, tapi hanya baru akan benar-benar beroperasi di Agustus 2023 yang sekaligus bertepatan dengan momentum HUT RI.

"Bukan mundur, kita Juni sudah full operation secara teknis, cuma kan kita biar untuk kado ulang tahun 17-an, digabung sama LRT supaya langsung nyambung nanti," ungkap pria yang akrab disapa Tiko itu saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (3/4/2023).

Baca juga: Progres Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Capai 86 Persen

Sebagai informasi, rencananya Kereta Cepat Jakarta-Bandung bakal diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 18 Agustus 2023 sekaligus sebagai kado HUT Ke-78 RI.

Terkait dengan rencana penarikan utang sebesar 550 juta dollar AS ke China Development Bank (CDB), Tiko bilang, belum dilakukan.

Ia bilang, tim yang mencakup Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Direktur KAI dan Direktur KCIC akan terbang ke China untuk negosiasi bunga utang.

"(Utang CDB) Belum, minggu ini tim Pak Luhut, Dirut KAI, Dirut KCIC kan ke China untuk negosiasi final mengenai pricing, belum selesai, interest suku bunga. Kita lagi nawar 2 persen, tapi belum tahu dapatnya berapa," ungkap dia.

Baca juga: Luhut Minta Polisi Perketat Pengamanan di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Sebelumnya, Tiko sempat mengungkapkan, Indonesia membutuhkan 550 juta dollar AS atau setara Rp 8,3 triliun (asumsi kurs Rp 15.000 per dollar AS) untuk menambal pembengkakan biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Adapun anggaran proyek kereta modern tersebut bengkak menjadi sebesar Rp 18,2 triliun.

“Nanti porsi yang kita butuhkan sekitar 550 juta dollar AS, pinjamannya sedang kita ajukan ke China Development Bank (CDB)," kata Tiko saat ditemui di gedung DPR RI, Senin (13/2/2023).

Baca juga: RI Harus Utang Lagi ke China Rp 8,3 Triliun untuk Tambal Pembengkakan Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com