Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Lebaran, Waspada Penipuan Berkedok Sedekah

Kompas.com - 07/04/2023, 13:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bersedekah di bulan Ramadhan adalah kegiatan yang pasti dilakukan oleh para umat muslim. Tidak hanya untuk berbagi kebaikan, bersedekah di bulan Ramadhan juga menjadi keutamaan karena pahala yang akan diberikan dilipatgandakan.

Namun, sangat disayangkan momen baik ini tidak jarang dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk menjebak mereka yang ingin berbagi kepada sesamanya. Maka dari itu, penting untuk lebih bijak dalam melakukan transaksi keuangan.

Berdasarkan siaran resmi CIMB Niaga, Jumat (7/4/2023), beberapa penipuan berkedok sedekah umumnya memalsukan atau mengatasnamakan Yayasan atau instansi penyalur donasi atau sedekah.

Pelaku kejahatan dengan mudah menipu korbannya dengan mengirimkan tautan atau file berformat APK melalui pesan SMS atau WhatsApp untuk meretas data pribadi korban tersebut.

Untuk mencegah hal ini terjadi, CIMB Niaga membagikan tips agar tidak terjebak oleh penipuan berkedok sedekah di bulan Ramadhan 2023 ini:

Baca juga: Mengenal Penipuan Bermodus File APK dan Cara Menghindarinya

1. Cek kredibilitas

Sebelum kamu bersedekah atau memberikan data tertentu, ada baiknya kamu mengecek terlebih dahulu kredibilitas dari Yayasan atau instansi tersebut. Jika nama website muncul di halaman paling awal saat kamu mengetik nama instansi atau Yayasan tersebut di mesin pencarian, maka bisa dikatakan aman.

Selain itu, pastikan situs yang dipakai bukan dibentuk menggunakan domain gratis seperti blogspot.com dan wordpress.com. Informasi dalam situs resmi juga perlu kamu periksa untuk memastikan bahwa Yayasan atau instansi yang akan menyalurkan donasi kamu sudah legal di mata hukum dan memiliki izin yang sesuai.

Baca juga: Waspadai Modus Penipuan File APK, Kominfo: Hati-hati, Jangan Diunduh

 


2. Waspada dengan pesan mencurigakan

Saat menerima pesan dari nomor yang mengatasnamakan Yayasan atau instansi tempat kamu bersedekah, jangan gegabah dalam menanggapinya. Kredibilitas nomor yang menghubungi kamu dapat diperiksa menggunakan aplikasi yang dapat mengidentifikasi kontak resmi, spam, atau penipuan.

Pesan dari nomor resmi suatu instansi biasanya juga tidak tertera dalam bentuk nomor HP atau angka tapi tertera dalam bentuk nama dari Yayasan atau instansi yang bersangkutan. Akun resmi dalam aplikasi WhatsApp juga biasanya memiliki tanda verifikasi berupa tanda centang.

“Nah, tanda-tanda seperti ini bisa kamu jadikan acuan sebelum merespon pada pesan atau tautan yang berasal dari nomor asing. Mari kamu sama-sama cegah penipuan dengan lebih berhati-hati saat ingin bersedekah ke instansi tertentu serta saat memberikan informasi atau data pribadi pada nomor asing agar sedekah kamu lancar dan informasi pribadi pun tetap aman,” seperti mengutip siaran resmi CIMB Niaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com