Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Prediksi Puncak Arus Mudik Baru Terjadi Malam Ini atau Besok Pagi

Kompas.com - 19/04/2023, 12:10 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan arus mudik pada pagi hari ini, Rabu (19/4/2023), sudah mulai ramai sejak tadi malam. Kepadatan terlihat dari seluruh moda transportasi termasuk jalan nasional.

Hal ini berdasarkan pemantauan Posko Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2023 pada 111 terminal, 16 pelabuhan penyeberangan, 51 bandara, 110 pelabuhan laut, 13 daop/divre, 42 Gerbang Tol, dan 20 ruas jalan arteri.

Ketua Posko Harian Angkutan Lebaran Terpadu 2023 Danto Restyawan mengatakan, meski arus mudik sudah mulai padat, namun diperkirakan puncak arus mudik baru akan terjadi pada malam ini atau besok pagi.

Baca juga: Contraflow di Tol Jakarta-Cikampek Dimulai dari KM 36

"Pergerakannya pagi ini dari semalam mulai bergerak naik, tapi belum merupakan titik puncak. Perkiraannya baru nanti malam atau besok pagi itu pergerakannya akan lebih masif," ujarnya kepada awak media di Gedung Kemenhub, Jakarta, Rabu (19/4/2023).

Oleh karenanya, Danto yang juga sebagai Direktur Sarana Transportasi Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub ini mengimbau masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik pada hari ini atau Kamis (20/4/2023) besok untuk berhati-hati.

"Jadi buat bapak-ibu mohon berhati-hati dan taati rambu-rambu lalu lintas," kata Danto.

Dia mengungkapkan, berdasarkan pantauan hingga pagi ini terdapat beberapa titik krusial, yaitu di Pelabuhan Merak-Pelabuhan Bakauheni. Lokasi ini memang menjadi titik kepadatan setiap periode mudik.

Meski demikian, dia memastikan arus lalu lintas di Pelabuhan Merak-Bakauheni akan tetap lancar lantaran pemerintah telah mengoperasikan Pelabuhan Ciwandan untuk penyeberangan kendaraan roda dua dan angkutan barang, sehingga kepadatan di Pelabuhan Merak dapat terpecah.

Baca juga: Hingga H-4 Lebaran, Jumlah Penumpang di Bandara AP II Capai 1,5 Juta Orang

"Agar tidak ada lagi penumpukkan seperti tahun-tahun lalu dan kita sudah lihat kan memang lancar," ucapnya.

Selain itu, Jalan Tol Jakarta-Semarang juga menjadi salah satu titik krusial lantaran tujuan perjalanan pemudik yang tertinggi ke Jawa Tengah.

Berdasarkan hasil survei Kemenhub, daerah tujuan perjalanan masyarakat tertinggi yaitu, Jawa Tengah 26,45 persen atau sebanyak 32, 75 juta orang.

Kemudian disusul Jawa Timur 19,87 persen atau sebanyak 24, 6 juta orang, Jawa Barat 16,73 persen atau sebanyak 20, 72 juta orang, Jabodetabek 6,52 persen atau sebanyak 8,07 juta orang, dan Yogyakarta 4,78 persen atau sebanyak 5,9 juta orang.

"Setelah Semarang ke sana ya semoga lancar, karena setelah Jawa Tengah ke sana kan sudah banyak yang sampai ke tujuan nih, otomatis ke Jawa Timur-nya juga banyak tapi sudah mulai terurai," tuturnya.

Baca juga: Jumlah Pemudik Angkutan Umum Melonjak, Sudah Capai 1,3 Juta Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com