Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tahun Bangun Fondasi, Kharim Siregar Pamit dari Bank Jago

Kompas.com - 03/05/2023, 19:12 WIB
Erlangga Djumena

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – Kabar mengejutkan datang dari kantor pusat PT Bank Jago, Tbk. (ARTO) di kawasan Mega Kuningan, Jakarta. Kharim Indra Gupta Siregar, Direktur Utama Bank Jago, menyatakan tidak akan melanjutkan lagi kepemimpinannya di bank digital berbasis ekosistem pertama di Indonesia itu.

“Efektif setelah pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) pada 25 Mei mendatang. Hari ini kami mengumumkan agenda RUPS yang salah satu isinya menjelaskan hal perubahan susunan direksi,” ujar Kharim Siregar kepada sejumlah wartawan di acara Halalbihalal dengan jajaran Direksi dan Komisaris Bank Jago di Menara BTPN, Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (3/5/2023).

Setelah menyatakan pamit dari bank yang dipimpinnya sejak November 2019 itu, Kharim bercerita akan meneruskan mimpi dan menuangkan kreativitasnya di bidang teknologi dan digital.

Baca juga: Arief Harris Tandjung Bakal jadi Nahkoda Baru Bank Jago

Alumni ITB ini memiliki passion yang sangat tinggi terutama dalam hal adopsi teknologi di industri jasa keuangan. “Clue-nya, saya tidak akan pergi jauh jauh dari Bank Jago. Pokoknya, tunggu tanggal mainnya saja, kita pasti akan ketemu lagi,” kata Kharim dengan senyum khasnya.

Meski begitu Kharim belum mau bercerita lebih jauh tentang rencananya. Dia hanya bilang, perkembangan teknologi yang pesat menghadirkan peluang tersendiri bagi para pelaku teknologi.

“Termasuk saya yang memiliki kemampuan dan minat khusus di bidang ini. Dengan melihat perkembangan tersebut, saya memiliki aspirasi dan dorongan untuk mengeksplorasi lebih dalam, terutama penerapan teknologi di industri jasa keuangan,” kata pria juga pernah menjabat sebagai direktur IT di sejumlah bank nasional ini.

Meski mengejutkan, sejatinya suksesi sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Buktinya, pemegang saham Bank Jago juga telah menunjuk calon penggantinya, yakni Arief Harris Tandjung yang saat ini duduk sebagai Wakil Direktur Utama Bank Jago.

Arief bakal mulai memimpin ARTO setelah mendapatkan restu pemegang saham dan mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Arief sendiri bukan orang baru di Bank Jago maupun dunia perbankan.  Bankir ini bersama sama Kharim ikut membesarkan BTPN dan kemudian mengembangkan Bank Jago.

Jauh sebelum itu, lulusan teknik elektro Universitas Indonesia berusia 51 tahun ini telah berkarir di banyak bank, antara lain Bank Danamon, Standard Chartered dan Bank Permata. Berbeda dengan Kharim yang terkenal sebagai bankir spesialis IT, Arief justru lebih banyak menghabiskan perjalanan karirnya di bidang finance.

“Kharim sudah membangun pondasi Bank Jago yang sangat kokoh, berfundamental baik dan memiliki posisi tersendiri di industri bank digital sebagai tech-based bank yang mampu tertanam dalam ekosistem. Tugas saya adalah merawat dan meneruskan legacy beliau serta membawa bank ini ke level yang lebih tinggi lagi,” kata Arief di acara yang sama.

Rekam jejak Kharim terlihat dengan jelas dalam pencapaian Bank Jago. Di penghujung periode kepemimpinannya, jumlah nasabah Bank Jago mencapai 7,8 juta, termasuk lebih dari 6,1 juta nasabah funding melalui Aplikasi per April 2023. Dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 9,28 triliun dengan total penyaluran kredit serta pembiayaan syariah menembus Rp 10,84 triliun.

Baca juga: Dukung Ekosistem Ekonomi Digital, Bank Jago: Yang Diperlukan adalah Keberanian dan Keberpihakan

Bank yang tadinya merugi selama enam tahun berturut-turut ini pun akhirnya bisa mencetak laba hanya dalam jangka waktu dua tahun.

Fondasi yang dibangun di masa kepemimpinan Kharim adalah terintegrasinya Bank Jago dengan ekosistem raksasa GoTo yang memiliki tiga bisnis utama, yakni Gojek, GoPay, dan Tokopedia. Tiga entitas bisnis terbesar di e-commerce Indonesia.

Bank Jago juga terintegrasi dengan ekosistem bidang investasi, yakni dengan perusahaan sekuritas Stockbit dan Aplikasi Reksadana Online Bibit.id.

Di samping membangun ekosistem, Bank Jago Bank Jago juga berkolaborasi dengan sejumlah institusi otomotif, yakni BFI Finance dan PT Carsome Indonesia. Tercatat, hingga akhir 2022, Bank Jago telah berkolaborasi dengan 38 institusi yang berasal dari startup digital, multifinance, hingga institusi keuangan digital lainnya. Adapun sebanyak 32 institusi bekerja sama dengan Bank Jago dalam penyaluran partnership lending.

Baca juga: Bank Digital di Indonesia Makin Ramai, Siapa yang Modalnya Paling Kuat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com