Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Viral Warga Berebut Daging di Tumpukan Sampah TPA | Jadwal KRL Jabodetabek Mulai 1 Juni 2023

Kompas.com - 01/06/2023, 06:10 WIB
Akhdi Martin Pratama

Editor

1. Viral Warga Berebut Daging di Tumpukan Sampah TPA, Bea Cukai Buka Suara

Sebuah video dengan narasi warga menggali dan mengambil daging dari tumpukan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) ramai dibicarakan di platform media sosial, Twitter.

Disebutkan, warga berebut daging sapi dan kerbau impor dari hasil sitaan Bea Cukai Bengkalis, Riau yang dimusnahkan di TPA.

Menanggapi unggahan video tersebut, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Bengkalis menjelaskan, pada 29 Mei lalu Bea Cukai memang melakukan pemusnahan terhadap daging kerbau impor ilegal di TPA Kecamatan Bantan, Bengkalis dengan cara ditimbun dan dibakar.

Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai Ariyadi Permana Hamdani mengatakan, daging tersebut merupakan hasil temuan dari penindakan impor tanpa dokumen kepabeanan yang lengkap pada 6 April 2023.

Selengkapnya baca di sini

2. Simak Jadwal KRL Jabodetabek Mulai 1 Juni 2023

Jadwal KRL Jabodetabek mengalami perubahan mulai 1 Juni 2023 lantaran terdapat pergantian Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) dari Gapeka 2021 menjadi Gapeka 2023.

Sebagai informasi, Gapeka adalah pedoman pengaturan pelaksanaan perjalanan kereta api yang digambarkan dalam bentuk garis yang menunjukkan stasiun, waktu, jarak, kecepatan, dan posisi perjalanan kereta api mulai dari berangkat, berhenti, datang, bersilang, dan penyusulan, yang digambarkan secara grafis untuk pengendalian perjalanan kereta api.

Pergantian pedoman pengaturan pelaksanaan perjalanan kereta api ini tentu berdampak pada pola operasional kereta api.

Dengan demikian mulai besok banyak operasional kereta api yang mengalami perubahan, termasuk jadwal KRL Jabodetabek. Oleh karenanya, pengguna KRL Jabodetabek perlu mengetahui jadwal KRL Jabodetabek 1 Juni 2023.

Selengkapnya baca di sini

3. Data Sri Mulyani Tunjukkan Penarikan Utang RI Lebih "Manjur" dari Malaysia hingga AS

Pemerintah menyatakan penarikan utang oleh Indonesia lebih efektif dibanding sejumlah negara tetangga dan negara maju. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang lebih cepat dibanding dengan utang.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pada periode 2018-2022 penambahan jumlah utang Indonesia mencapai 206,5 miliar dollar AS. Sementara itu, jumlah nominal PDB pada periode yang sama tumbuh 276,1 miliar dollar AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com