BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Microsoft

Indonesia Butuh 9 Juta Talenta Digital pada 2030, Apa yang Perlu Dipersiapkan Pelaku Industri?

Kompas.com - 09/06/2023, 15:06 WIB
Aningtias Jatmika,
Anissa DW

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Hasil riset yang dilakukan Bank Dunia dan McKinsey menunjukkan bahwa Indonesia membutuhkan 9 juta talenta digital pada 2030. Jika dirata-rata, kebutuhan talenta digital ini mencapai 600.000 orang per tahun.

Sayangnya, hingga saat ini, perguruan tinggi di Indonesia hanya mampu menyuplai sekitar 100.000-200.000 talenta digital per tahun. Artinya, terdapat gap sebesar 400.000-500.000 talenta digital per tahun.

Pandemi Covid-19 pun memiliki andil besar dalam tren peningkatan kebutuhan keterampilan digital. Kondisi ini mendorong berbagai sektor untuk melakukan transformasi digital besar-besaran. Dampaknya, permintaan terhadap kandidat dengan kemampuan digital turut meningkat.

Laporan bertajuk “Digital Jobs and Digital Skills: A Shifting Landscape in Asia and the Pacific” yang disusun Asian Development Bank (ADB) dan LinkedIn pada September 2022 menyebut, pada periode Januari 2017 hingga Februari 2022, tingkat perekrutan digital di platform LinkedIn rata-rata meningkat sebesar 9 persen tiap tahun.

Artinya, para pencari kerja di platform tersebut terus menuliskan keterampilan digital sebagai syarat yang dibutuhkan untuk posisi yang dibuka.

Studi yang dilakukan di Bangladesh, India, Indonesia, Filipina, dan Amerika Serikat (AS) itu juga menemukan bahwa hampir 75 persen pemberi kerja di lima negara tersebut membutuhkan talenta digital, mulai dari keterampilan dasar, menengah, hingga lanjutan.

Baca juga: Talenta Digital Data Center RI Masih Minim, Padahal Potensi Industrinya Besar

Seperti diketahui, sebelumnya, keterampilan digital umum dikaitkan dengan kemampuan mengoperasikan komputer, mencari informasi secara daring, dan menggunakan aplikasi produktivitas.

Namun, keterampilan tersebut kini menjadi jenis keterampilan dasar. Saat ini, industri juga membutuhkan talenta dengan keterampilan digital lanjutan, seperti data scientist, cyber security, cloud computing, dan artificial intelligence (AI).

Diberitakan Kompas.com, Sabtu (12/11/2022), menurut laporan Statista, para pemimpin bisnis dan tenaga kerja di seluruh dunia bahkan menggunakan AI untuk membantu pekerjaan mereka.

Sebanyak 58 persen dari mereka mengklaim bahwa AI dapat membantu meningkatkan konsistensi dan kualitas pekerjaan, 26 persen merasa AI membantu pekerja meningkatkan produktivitas, serta 16 persen digunakan untuk meningkatkan wawasan.

Percepatan pemenuhan kebutuhan talenta digital

Pemenuhan kebutuhan talenta digital tak sekadar bentuk adaptasi dalam menyongsong era industri 4.0. Lebih dari itu, talenta digital juga menjadi bekal bagi Indonesia untuk meningkatkan nilai ekonomi digital Tanah Air.

Untuk diketahui, berdasarkan hasil riset bertajuk “Empowering Indonesia Report 2023” yang dilakukan Indosat dan Twimbit, Indonesia tercatat memiliki nilai ekonomi digital sebesar Rp 1.408 triliun pada 2022. Nilai ini diperkirakan melonjak menjadi Rp 3.216 triliun pada 2027.

Berbagai cara dilakukan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan talenta digital Tanah Air. Salah satunya dilakukan oleh Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian yang meluncurkan program Kartu Prakerja. Adapun program ini berfokus pada pengembangan keahlian dan kompetensi kerja.

Baca juga: Atasi Kesenjangan, Ini 5 Skill yang Dibutuhkan untuk Menjadi Talenta Digital

Sementara itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) juga telah menginisiasi Kampus Merdeka sejak 2020. Inisiatif ini memiliki berbagai pilihan program, seperti magang, Kampus Mengajar, Studi Independen, dan Wirausaha Merdeka.

Kemudian, Kemenkominfo juga telah menyelenggarakan program Digital Talent Scholarship (DTS) dan Digital Leader Academy (DLA) secara konsisten sejak 2018.
Komunitas SATU Talenta

Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah turut disambut baik oleh Microsoft. Microsoft sendiri percaya bahwa kolaborasi lintas organisasi dan industri dapat mengembangkan serta mengisi kebutuhan talenta digital Indonesia.

Untuk itu, Microsoft menginisiasi berbagai program, salah satunya adalah komunitas SATU Talenta. Sebagai informasi, SATU Talenta merupakan komunitas yang digagas Microsoft pada platform LinkedIn.

Komunitas itu dibangun sebagai tempat pertemuan talenta-talenta digital Indonesia yang telah mendapatkan sertifikasi dari Microsoft dengan pelaku industri.

Melalui komunitas SATU Talenta, talenta digital Indonesia dapat memperluas koneksi dengan profesional lintas industri.

Baca juga: Transformasi Digital, MRT Jakarta Resmi Gandeng Microsoft Indonesia

Mereka juga dapat meningkatkan keterampilan digital melalui webinar serta pelatihan dengan bidang yang dibutuhkan industri saat ini, seperti pelatihan cyber security, cloud computing, serta AI. Lebih dari itu, komunitas ini juga dapat memperluas karier talenta digital Indonesia.

Sejak diluncurkan pada November 2022, komunitas SATU Talenta telah menghubungkan lebih dari 600 talenta digital yang telah mendapatkan sertifikasi dari Microsoft dengan tujuh mitra perusahaan perekrutan (hiring partner). Per Januari 2023, komunitas ini juga telah membuka 20 peluang kerja.

Bagi pelaku industri, SATU Talenta dapat menjadi wadah untuk mempromosikan kebutuhan talenta digital yang tersedia pada perusahaan mereka. Melalui platform ini pula, pelaku industri bisa mendapatkan kandidat dengan keterampilan terbaik di bidangnya. Dengan demikian, gap antara pencari kerja dan pemberi kerja diharapkan dapat semakin berkurang.

Microsoft SATU Talenta pun mengajak berbagai pelaku industri, baik korporasi maupun startup, untuk bergabung menjadi hiring partner SATU Talenta dengan mengirimkan email ke satutalenta@microsoft.com.

Sebagai hiring partner, pelaku industri dapat membuka peluang kerja sama untuk mentoring soft skills dan menyelenggarakan kegiatan bursa kerja (job fair).

SATU Talenta dapat menjadi wadah untuk mempromosikan kebutuhan talenta digital yang tersedia pada perusahaan mereka. Microsoft SATU Talenta dapat menjadi wadah untuk mempromosikan kebutuhan talenta digital yang tersedia pada perusahaan mereka.

Untuk diketahui, talenta digital yang sudah mendapatkan sertifikasi dari Microsoft dapat bergabung dengan komunitas #SATUTalenta secara langsung melalui link aka.ms/SATUTalenta.

Jika belum mendapatkan sertifikasi dari Microsoft, talenta digital bisa mempelajari serta mendapatkan sertifikasi sesuai dengan peran dan keahlian melalui link aka.ms/SertifikasiMS.

Sebagai informasi, komunitas SATU Talenta berada di bawah payung SATU Karya. Adapun #SATUKarya adalah inisiatif Microsoft Indonesia yang mewadahi kolaborasi karya digitalisasi lintas industri untuk #BerdayakanIndonesia.

Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mengeksplor kolaborasi dengan pelaku industri lain, guna mempersiapkan dan mengembangkan talenta digital Indonesia.

“Kami berharap, SATU Karya, khususnya SATU Talenta, dapat membantu menjawab kebutuhan dasar pencapaian ekonomi digital, yaitu keterampilan digital inklusif yang relevan dengan pekerjaan masa depan sekaligus menjembatani pencari kerja dengan pemberi kerja itu sendiri,” jelas Dharma seperti dikutip dari laman Microsoft, Kamis (10/11/2022).

Informasi selengkapnya mengenai SATU Talenta dapat disaksikan pada tayangan berikut.


Terkini Lainnya

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com