Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecepatan KCJB Bisa Ngebut 350 Km Per Jam, Luhut: Jakarta-Bandung 1 Jam

Kompas.com - 10/06/2023, 03:31 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengajak DPR RI untuk ikut uji coba operasi Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) pertengahan bulan Juni ini.

Dalam Rapat Kerja Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Luhut mengungkapkan akan ada uji coba kereta dengan kecepatan 300 km per jam pada 14 Juni 2023.

“Jadi Kereta Cepat Jakarta Bandung ini karena di bawah koordinasi saya, ini tanggal 14 bulan ini kami akan (uji coba) 300 km per jam," kata Luhut dikutip dari Antara, Sabtu (10/6/2023).

"Kami akan mulai trial 300 km per jam. Jadi nanti kalau Yang Mulia Bapak-Bapak sekalian ada yang mau ikut, karena saya juga nanti akan coba nanti yang 300 km per jam ini, apakah nanti mungkin tanggal 15-16 (Juni), itu saya persilakan,” katanya lagi.

Baca juga: KCIC Tepis Isu Operasi Kereta Cepat Jakarta Bandung Molor dari Jadwal

Luhut menjelaskan kecepatan normal Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditetapkan 350 km per jam. Dengan kecepatan tersebut, waktu tempuh moda transportasi itu akan sekitar kurang dari 1 jam saja.

“Dan itu akan kita capai 350 km per jam. Jadi Jakarta-Bandung itu akan kita tempuh itu nanti memang 1 jam, kurang dari satu jam karena itu sampai Padalarang. Kemudian feeder-nya kita akan siapkan terus nanti langsung ke Bandung,” imbuhnya.

Luhut juga menegaskan tidak ada masalah berarti dalam proses pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung hingga nanti beroperasi pada Agustus 2023.

“Jadi KCIC ini saya pikir kita nggak usah dengar sana sini, tadi mengenai negosiasi, mengenai bunga, mengenai yang lain, semua undercontrol (terkendali)," beber Luhut.

Baca juga: Mau ke Kota Bandung, Penumpang Kereta Cepat Bisa Turun di Padalarang

"Kita kerjain semua dengan detail, dengan teamwork yang baik. Jadi jangan dari kita sendiri membuat hoaks mengenai ini. Tidak ada yang masalah sampai hari ini, semua terkendali mengenai itu,” tegas Luhut.

Lebih lanjut, Luhut juga memastikan operasional kereta cepat Jakarta Bandung akan terintegrasi LRT Jabodebek dan TransJakarta. Ia menyebut nantinya ketiga transportasi itu akan terintegrasi sehingga memudahkan penumpang yang akan ke Bandung lewat kereta cepat.

“Jadi ini nanti terintegrasi bapak ibu sekalian. Jadi kalau ada di luar bicara bicara tidak terintegrasi, tidak betul. Ini menjadi mass LRT," kata Luhut.

"Jadi orang datang dengan LRT, turun di situ dan nanti naik kereta cepat ke Bandung. LRT juga demikian, akan jalan terus sampai nanti masuk ke busway. Jadi semua ini tiga moda transportasi kami buat terintegrasi,” tuturnya.

Baca juga: Uji Coba Berlanjut, Kereta Cepat Bakal Melaju hingga 385 Km Per Jam

Meski mengakui di awal-awal masih ada masalah soal LRT Jabodebek, Luhut memastikan telah dilakukan perbaikan dan kalibrasi. Ia meyakinkan operasi transportasi yang hampir seluruhnya diisi komponen lokal itu akan berjalan dengan baik.

“Memang betul kemarin waktu Presiden naik masih ada meleset 30 cm. Tapi kita kalibrasi, saya pikir sekarang ini sudah semua jalan. Saya mohon dukungan bapak ibu sekalian,” kata Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Whats New
41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

Whats New
Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com