MEMBACA berita seorang kepala daerah ingin membangun LRT (Light Rail Transit) untuk transportasi warganya, sungguh menimbulkan decak kagum.
Menarik untuk melihat seberapa besar atensi sebenarnya pemerintah tersebut dalam membangun transportasi publik di daerahnya.
Apakah benar transportasi publik yang ada dalam daerah tersebut sudah dioptimalkan, misalnya, angkutan umum seperti bus rapid transit dan lain-lain?
Hal ini tentunya untuk melihat sejauh mana atensi dan keberpihakan sesungguhnya dari pemimpin kepala daerah kita dalam menangani transportasi publik di daerahnya.
Transportasi publik yang merakyat adalah fondasi penting dalam pembangunan kota yang inklusif dan berkelanjutan.
Aksesibilitas yang mudah dan terjangkau ke berbagai tujuan merupakan hak dasar setiap individu. Penting untuk membangun transportasi publik yang merakyat dan bagaimana hal itu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Sebelum LRT, ada Busway
Semua tentunya setuju pembangunan transportasi publik adalah langkah penting menuju kota yang lebih maju, manusiawi, di mana aksesibilitas bukan lagi hak istimewa, tetapi hak bagi semua.
Transportasi publik memainkan peran penting dalam pengembangan perkotaan yang berkelanjutan.
Saat ini, banyak kota di seluruh dunia berinvestasi dalam sistem transportasi publik modern untuk mengatasi masalah kemacetan, polusi udara, dan masalah lain yang terkait dengan pertumbuhan lalu lintas.
Dalam konteks kota, penting untuk mempertimbangkan manfaat dan kekurangan dari berbagai opsi transportasi publik sebelum memutuskan investasi dalam proyek LRT. Mengapa?
Pertama, biaya rendah dan waktu implementasi. Salah satu alasan utama mengapa membangun busway lebih penting daripada proyek LRT adalah karena biaya implementasi yang lebih rendah.
Membangun jalur LRT membutuhkan investasi yang signifikan, termasuk pembelian lahan, konstruksi rel, dan pembelian kereta api.
Di sisi lain, membangun sistem busway cenderung lebih ekonomis dan dapat diimplementasikan dengan cepat dibandingkan dengan proyek LRT yang membutuhkan biaya yang jauh lebih tinggi dan waktu konstruksi yang lebih lama.
Anggaran lebih rendah untuk busway berarti dapat diinvestasikan dalam pengembangan jaringan yang lebih luas dan mencakup lebih banyak rute, jumlah armada, memungkinkan aksesibilitas yang lebih baik bagi penduduk kota.
Kedua, fleksibilitas dan skalabilitas. Sistem busway menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dalam hal rute dan penyesuaian kebutuhan transportasi.
Dapat dengan mudah mengubah atau menambahkan rute bus sesuai dengan pertumbuhan dan perubahan kebutuhan penduduk.
Di sisi lain, proyek LRT membutuhkan jalur yang tetap dan tidak mudah diubah jika ada perubahan demografis atau perubahan pola perjalanan.
Ketiga, aksesibilitas dan inklusivitas. Sistem busway memberikan aksesibilitas yang lebih luas bagi masyarakat. Dengan jaringan yang meluas, busway dapat mencakup lebih banyak area dan mencapai tempat-tempat.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya