Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Pamapersada Jaga Keselamatan Kerja di Area Pertambangan

Kompas.com - 17/06/2023, 21:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pamapersada Nusantara (PAMA), kontraktor tambang batubara, memastikan terus mendorong penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) atau Health, Safety, Security, and Environmental (HSE) di lingkungan kerjanya.

PT Pamapersada Nusantara (PAMA) merupakan anak perusahaan milik PT United Tractors Tbk, distributor kendaraan konstruksi berat Komatsu di Indonesia.

Direktur Human Capital, SHE & SRGS Pamapersada Ari Sutrisno mengatakan, upaya menjaga keselamatan kerja di lokasi pertambangan dilakukan dengan penerapan digitalisasi dan penciptaan budaya karyawan yang peka terhadap keselamatan kerja.

"Kami lakukan upaya-upaya pengembangan orang, maupun pengembangan dan pemanfaatan teknologi dalam mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan di tempat kerja," ujarnya dalam acara HSE Indonesia Award (HSEIA) Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (16/6/2023).

Baca juga: Mengenal Larry Ellison, Konglomerat yang jadi Orang Terkaya Ketiga di Dunia

Ia menjelaskan, dalam implementasi HSE, perusahaan melakukan pemetaan terhadap jalur penambangan. Hal ini untuk mengetahui karakter jalur yang dilalui oleh alat-alat berat yang dioperasikan perusahaan.

Selain itu, Pama juga menerapkan sistem slope failur petection untuk memantau kestabilan lereng guna mengelola risiko dari potensi longsor. Perusahaan memiliki alat Slope Stability Radar (SSR) yang digunakan untuk memantau kestabilan lereng dengan menyajikan data secara real time.

Tak hanya itu, penerapan digitalisasi dalam HSE salah satunya dilakukan pula dengan penggunaan gelang operator personal assistant (OPA) yang mencatat kecukupan istirahat para pekerja.

Gelang yang terus dipakai pekerja tersebut dapat terkoneksi dengan sistem perusahaan, sehingga bisa mendeteksi kondisi pekerja.

"Jadi gelang itu dipakai tidur juga, pas bangun pagi maka ketahuan apakah dia tidur cukup atau engga, karena begitu akan absen kerja itu langsung terkoneksi. Kalau tidurnya enggak cukup, disuruh minggir, karena pasti fatigue (kelelahan atau tidak berenergi), bisa-bisa tidur nanti pas nyupir (alat berat)," paparnya.

Baca juga: Stafsus Sri Mulyani Bingung Dilaporkan Jusuf Hamka ke Polisi, Tanya Salahnya Apa?

Ari menuturkan, dalam penerapan HSE, sumber daya manusia (SDM) juga memiliki peranan penting. Oleh sebab itu, perusahaan menanamkan kepekaan kepada pekerja terkait keselamatan kerja dengan prinsip safety believe, atau keyakinan bahwa menjaga keselamatan adalah bentuk syukur kepada Tuhan.

Oleh sebab itu, perusahaan juga berprinsip bahwa segala kecelakaan kerja bisa dicegah sehingga perlu dicari langkah untuk memitigasinya.

"Paling utama safety believe, sama kaya iman. Ini yang kita tanamkan bahwa

keselamatan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa. Prinsip kita, kecelakaan bisa dicegah, itu believe kita," ungkap dia.

Penempatan orang yang tepat dalam lingkungan kerja perusahaan juga merupakan hal penting dalam penerapan HSE. Ari bilang, perusahaan menempatkan orang dengan kompetensi yang memadai, baik dalam penerapan maupun pengawasan HSE.

Peran para pimpinan dari tingkat tertinggi hingga terendah juga diperlukan untuk mendorong budaya menjaga keselamatan kerja. Maka dari itu, Pama mendorong kepemimpinan para pimpinan perusahaan untuk menjadi teladan bagi anak buahnya.

"Leadership (kepemimpinan) para pimpinan dari level direktur hingga level bawah, harus meneladani untuk berbuat K3 yang baik, dan insyaallah semua (pekerja) akan mengikuti," kata Arif.

Baca juga: Kartu Prakerja Gelombang 55 Resmi Dibuka, Daftar di www.prakerja.go.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com