Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertibkan 2 KUPVA BB dan 4 LR Ilegal, BI Kepri Pantau Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme

Kompas.com - 22/06/2023, 12:40 WIB
Hadi Maulana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

 

BATAM, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI), Khususnya perwakilan Kepulauan Riau (Kepri) terus berupaya mewujudkan keanggotaan Indonesia dalam Financial Action Task Force (FATF).

Sebab dengan menjadi anggota FATF, integritas sistem keuangan Indonesia akan lebih kredibel, sehingga berdampak positif terhadap investasi yang akan masuk ke Indonesia dan posisi Indonesia di antara negara-negara maju.

"Melalui keanggotaan FATF, BI Kepri mampu memantau regulasi dan efektivitas implementasi Anti-Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT)," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepri, Suryono di Batam, Rabu (21/6/2023).

Suryono mengatakan, terpilihnya salah satu penyelenggara Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) di Batam menjadi tujuan Onsite Visit FATF mencerminkan bahwa pengawasan BI Kepri mampu menciptakan aktivitas KUPVA BB yang memenuhi standar operasional internasional.

Baca juga: BI Diprediksi Bakal Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan, Ini Alasannya

Bahkan BI Kepri senantiasa menyelenggarakan berbagai kegiatan upgrading, seperti Pertemuan Tahunan KUPVA BB dan LR serta Capacity Building, guna memastikan pemahaman dan kapabilitas penyelenggara KUPVA BB dan Layanan Remitansi (LR) tetap sesuai dengan kualifikasi.

"Kondisi geografis Kepri yang berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga menjadikan Kepri memiliki jumlah KUPVA BB dan LR terbesar ke-2 di Indonesia, yaitu 114 KUPVA BB dan 59 LR," ungkap Suryono.

"Keberadaan KUPVA BB dan LR yang besar ini juga kami harapkan dapat mendorong perekonomian Provinsi Kepri," tambah Suryono.

Suryono menjelaskan, total transaksi jual beli valas oleh KUPVA BB dan total transaksi transfer dana oleh LR di Kepri pada tahun 2022 masing-masing mencapai Rp133,02 triliun dan Rp91,2 triliun.

Namun demikian, hal ini juga diiringi dengan potensi risiko yang tinggi terhadap Sistem Pembayaran.

Bahkan hasil kajian BI pada Sectoral Risk Assessment tahun 2021, menunjukkan bahwa tingkat risiko TPPU pada KUPVA BB dan TPPT pada LR di Kepri adalah Tinggi.

Baca juga: BI Sebut 2 Faktor Pendorong Pertumbuhan Kredit Perbankan

"Mempertimbangkan kondisi geografis Kepri yang berbentuk kepulauan dan berbatasan langsung dengan negara tetangga serta persiapan menghadapi Pemilu 2024 mendatang, maka diperlukan penguatan penerapan APU PPT oleh seluruh Penyelenggara KUPVA BB dan LR," tegas Suryono.

Lebih jauh Suryono mengaku, berbagai langkah penguatan terus dilakukan BI Kepri, salah satunya Capacity Building Penyelenggara KUPVA BB dan LR tahun 2023 dengan tema Secured (Safeguarding Democracy from Money Laundering and Terrorist Financing Hazard).

"Melalui kegiatan tersebut diaharapkan dapat memperkuat keamanan sistem pembayaran di Kepri dan komitmen bersama, sehingga terhindar dari TPPU dan TPPT, khususnya pada momen pesta demokrasi di tahun 2024 mendatang," jelas Suryono.

Diakui Suryono, BI Kepri dan PPATK juga teleh membekali seluruh penyelenggara KUPVA BB dan LR dengan pemahaman terkait tipologi TPPU dan TPPT, serta strategi penanggulangannya.

"Jadi tidak saja BI Kepri, PPATK juga melakukan upaya pencegahan TPPU dan TPPT dengan meningkatkan kualitas pelaporan," terang Suryono.

BI Kepri juga menghimbau masyarakat untuk hanya bertransaksi pada KUPVA BB dan LR berizin dan melaporkan apabila menemukan indikasi penyelenggaraan KUPVA BB dan LR yang mencurigakan atau ilegal.

"Selama tahun 2022 hingga Mei 2023, BI Kepri menertibkan 2 KUPVA BB dan 4 LR ilegal," pungkas Suryono.

Baca juga: Gubernur BI Lantik 3 Pimpinan Kantor Pusat BI, Berikut Daftarnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com