Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Migran Indonesia Temui DPR Minta Bantuan agar Lolos Berangkat ke Inggris

Kompas.com - 26/06/2023, 20:10 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pekerja musiman (seasonal worker) untuk penempatan Inggris yang tergabung dalam Pengurus Forum Komunikasi Pekerja Migran Indonesia melakukan audiensi dengan Komisi IX DPR RI, di Jakarta, Senin (26/6/2023).

Agus Haryono yang memimpin forum tersebut mengatakan alasan dari pertemuan ini salah satunya kejelasan proses keberangkatan pekerja migran RI ke Inggris yang terhambat.

"Perlu kami sampaikan ke bapak/ibu pimpinan Komisi, sejarahnya kenapa akhirnya kami melayangkan surat permohonan audiensi kepada bapak/ibu Komisi IX karena sebetulnya landasan utama perihal proses keberangkatan kami yang untuk tahun musim panen raya tahun ini," katanya.

"Jadi kami sampaikan ada kendala. Karena pengiriman PMI seasonal worker ini baru pertama kali angkatan kami 2022 kemarin. Untuk kemarin masih menyisakan beberapa masalah antara lain adanya overstay dan over charging. Hal tersebut yang tentunya berdampak terhadap PMI seasonal worker UK tahun 2023 ini," lanjut Agus.

Baca juga: Cerita Kepala BP2MI, Marah Saat Tahu Pejabatnya Main Selonong Berangkatkan Pekerja Migran, Berujung Mutasi

Pihaknya pun terus berupaya berkoordinasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) agar proses penempatan pekerja RI penempatan Inggris ini berjalan lancar.

"Kami terbentur proses regulasi dan aturan di Kementerian Luar Negeri. Ternyata pada surat terakhir di Binapenta Kemenaker mengenai permohonan kami untuk mengirimkan nota diplomatik dari Kemenaker dikirim ke Kemenlu untuk dikirimkan ke Inggris itu dalam hal menanyakan kuota dari Pemerintah Inggris yang diberikan kepada PMI," ungkap Agus.

Selain proses ajuan keberangkatan, pekerja migran Indonesia juga mempertanyakan kuota yang didapatkan. Pasalnya, tahun lalu saja, RI kebagian 1.500 kuota pekerja migran dari Pemerintah Inggris.

"Perlu bapak/ibu ketahui, kuota seasonal worker di Inggris itu ada 30.000 pekerja musiman dan Indonesia hanya kebagian 1.500 kuota. Padahal saat ini dari Inggris sudah menetapkan kuotanya 45.000. Tapi yang sangat kami sayangkan sampai saat ini kami belum tahu berapa kuota kami, belum ada kejelasan," kata Agus.

Baca juga: Atasi TPPO, Menaker Evaluasi Penempatan Pekerja Migran Indonesia

Sebanyak 1.200 pekerja migran Indonesia terancam batal berangkat ke Inggris tahun ini lantaran lisensi PT AG Recruitment, operator menangani penempatan pekerja musiman ke Inggris dicabut oleh pemerintah di sana.

Kepastian itu disampaikan oleh Direktur PT Al Zubara Manpower Indonesia selaku agensi yang menangani penempatan pekerja musiman ke Inggris.

Saat ini, pihaknya mencari operator pekerja musiman lain mengingat musim panen akan segera tiba dan dibutuhkan banyak tenaga kerja luar.

"PT Al Zubara sedang mencari mitra baru di Inggris untuk pemberangkatan tahun ini," kata Yulia Guyeni kepada BBC News Indonesia pada Selasa malam (14/2/2023) dikutip dari pemberitaan Kompas.com.

Dikatakan PT Al Zubara telah mendapat pemberitahuan dari AG Recruitment bahwa perusahaan itu tidak bisa menjadi sponsor lagi tahun ini berdasarkan skema pekerja musiman. Alasannya yang disebutkan adalah "keadaan yang tidak diduga."

Ini berdampak langsung kepada sekitar 1.200 pekerja migran Indonesia yang telah menyelesaikan kontrak tahun pertama pada musim panen 2022 dan sedianya ditempatkan kembali secara bergelombang pada musim petik tahun ini mulai April.

Baca juga: Kemenaker Sebut Kerja Sama Bilateral yang Baik Akan Tingkatkan Pelindungan bagi Pekerja Migran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com