Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembuat Game Pokemon Go PHK 230 Karyawan

Kompas.com - 30/06/2023, 12:42 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com – Pembuat game Pokemon Go, Niantic melakukan PHK kepada 230 pekerjanya. Perusahaan yang berbasis di San Fransisco tersebut, mengumumkan pemberhentian tersebut pada Kamis (29/6/2023) waktu setempat.

Selain melakukan PHK kepada 230 karyawannya, Niantic juga membatalkan peluncuran game terbaru dan sejumlah event.

Mengutip CNBC, kebijakan perusahaan melakukan PHK merupakan bagian dari reorganisasi perusahaan.

CEO Niantic John Hanke, perusahaan juga membatalkan NBA All-World, dan kerja sama dengan Marvel, serta menghentikan produksi game mereka. Perusahaan juga akan menutup studio mereka yang ada di Los Angeles, tempat sebagian besar karyawan yang terkena dampak PHK.

Baca juga: UBS Bakal PHK 35.000 Karyawan Credit Suisse

Langkah tersebut menunjukkan bagaimana industri game seluler telah bergeser selama bertahun-tahun sejak Niantic meluncurkan hit besar pertamanya, Pokemon Go tahun 2016. Sejak itu, baik Apple dan Google menghadirkan iklan pada aplikasi tersebut.

Hanke mengatakan, reorganisasi yang dilakukan perushaan berkaitan dengan faktor internal dan eksternal. Hal ini termasuk apa kondisi ekonomi makro global yang mengalami perlambatan secara keseluruhan.

“Bertahun-tahun sejak peluncuran Pokémon GO, pasar seluler menjadi ramai dan perubahan pada app store dan lanskap periklanan seluler membuat semakin sulit untuk meluncurkan game seluler baru dalam skala besar,” tulis Hanke.

Niantic menyatakan bahwa upaya mendukung pengembangan Pokemon Go adalah prioritas utama perusahaan. Sebuah firma riset, Data.ai memperkirakan secara keseluruhan, pengeluaran App Store untuk game turun 5 persen tahun 2020 menjadi 110 miliar dollar AS.

Sebagai informasi, Niantic memiliki 1.050 karyawan per tahun 2022. Langkah PHK yang dilakukan Niantic ini juga menandakan pergeseran lanskap untuk aplikasi Augmented Reality (AR), dimana kini teknologi AR dapat mengintegrasikan grafik komputer dan data, ke dunia nyata.

Pokemon Go merupakan game yang menampilkan monster digital yang berinteraksi dengan dunia nyata melalui layar ponsel. Namun teknologi tersebut mulai diintegrasikan ke dalam headset atau kacamata yang menggunakan kamera canggih untuk mengintegrasikan dunia nyata dan virtual.

Awal tahun ini, Meta merilis headset Quest Pro dan awal tahun depan, Apple akan merilis headset Vision Pro yang telah lama ditunggu-tunggu. Hanke, mengatakan produk perangkat keras baru ini memvalidasi strategi Niantic kedepannya. Itu juga diharapkan menjadi batu loncatan perusahaan untuk perangkat AR luar ruangan yang kemungkinan besar akan menyerupai kacamata ringan dengan tampilan transparan.

“Pasar AR berkembang lebih lambat dari yang diperkirakan, karena tantangan teknologi dan karena pemain yang lebih besar. Tapi, kami percaya dapat membangun konten utama dan layanan platform yang akan membantu mewujudkan perubahan dalam teknologi ini,” tulis Hanke.

Baca juga: Fokus pada Mobil Listrik, Ford Justru PHK Karyawan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com