Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Proses Penyelamatan, UBS Bakal PHK 35.000 Karyawan Credit Suisse

Kompas.com - 28/06/2023, 20:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JENEWA, KOMPAS.com - Grup perbankan Swiss (UBS) berencana untuk memangkas 35.000 pekerja di Credit Suisse.

Langkah ini diambil sebagai bagian dari aksi penyelamatan terbaru setelah akuisisi bank tersebut pada Maret 2023.

Semula, kedua bank ini merupakan saingan. Namun, setelah terjadi kegagalan manajemen risiko di Credit Suisse, UBS diminta turun tangan.

Pemutusan hubungan kerja (PHK) Credit Suisse ini diperkirakan akan berdampak pada bankir sampai staf pendukung pada bank investasi Credit Suisse di London, New York, dan beberapa bagian Asia lainnya.

Baca juga: Badai PHK Berlanjut, LinkedIn Pangkas 716 Karyawan dan Tutup Aplikasi InCareer

Dilansir dari Channel News Asia, semula Credit Suisse memiliki sekitar 45.000 staf sebelum hampir runtuh karena kekhawatiran investor tentang solvabilitasnya. Hal ini mendorong bailout besar-besaran yang diatur oleh pemerintah Swiss.

Analis telah memperingatkan, kehilangan pekerjaan besar kemungkinan terjadi karena kegiatan yang tumpang tindih di dua bank paling penting di dunia itu.

Terkait hal ini, UBS dan Credit Suisse menolak untuk berkomentar.

PHK yang dilakukan oleh UBS ini sebelumnya diprediksi akan terjadi pada perbankan investasi Asia di Credit Suisse. Sebagian besar pengurangan akan terjadi pada bankir investasi yang mencakup Australia dan China.

Baca juga: Credit Suisse akan Diakuisisi UBS, Sandiaga: Kita Lihat Secara Kasat Mata Sudah Baik, tapi Ternyata...

 


Sebagai gambaran, kedua grup tersebut memiliki sekitar 120.000 karyawan pada akhir tahun lalu. Dari jumlah tersebut, sebanyak 37.000 di antaranya berada di Swiss.

Dikutip dari laporan Bloomberg, karyawan sebenarnya telah mendapatkan informasi terkait gelombang PHK yang akan terjadi.

Tahun ini, sekurang-kurangnya terdapat tiga gelombang PHK yang akan dilakukan pada Juli, September, dan Oktober.

Pada awal bulan ini, CEO UBS Sergio Ermotti mengatakan, proses merger kemungkinan akan dihadapkan pada keputusan yang sulit, terutama terkait pekerja.

Baca juga: Bank Raksasa Credit Suisse Dikabarkan Akan Bangkrut, Nasibnya Bakal Seperti Lehman Brothers?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com