Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Yakin Inflasi Indonesia Terkendali di Kisaran 2-4 Persen pada 2023

Kompas.com - 03/07/2023, 20:10 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan, inflasi pada Juni 2023 turun dan kembali pada kisaran 2-4 persen, atau lebih cepat dari perkiraan semula.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Juni 2023 tercatat sebesar 0,14 persen secara bulana (mtm).

Dengan begitu, inflasi IHK secara tahunan menjadi 3,52 persen secara tahunan (yoy), atau lebih rendah dari inflasi IHK bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 4,00 persen secara tahunan (yoy).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengatakan, kembalinya inflasi ke kisaran sasaran tersebut tidak terlepas dari kebijakan moneter serta sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah).

Baca juga: Inflasi Tahunan Terus Menyusut, Sentuh Level Terendah sejak April 2022

"Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi tetap terkendali di dalam sasaran 2-4 persen pada sisa tahun 2023," ujar dia dalam keterangan resmi, dikutip Senin (3/7/2023).

Lebih lanjut, Erwin menjelaskan, inflasi IHK pada Juni 2023 terutama dipengaruhi oleh inflasi inti.

Inflasi inti tercatat sebesar 0,12 persen secara bulanan (mtm), lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 0,06 persen (mtm).

Ia menjabarkan, perkembangan inflasi inti sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat seiring penambahan hari cuti bersama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha.

Adapun, komoditas utama penyumbang kenaikan inflasi inti yakni komoditas kontrak dan sewa rumah.

Secara tahunan, inflasi inti Juni 2023 tercatat sebesar 2,58 persen secara tahunan (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 2,66 persen (yoy).

Baca juga: Inflasi Juni 2023 Capai 0,14 Persen, Lonjakan Harga Daging Ayam Jadi Dalangnya

Sementara, inflasi kelompok volatile food Juni 2023 menurun dibandingkan dengan perkembangan bulan sebelumnya.

Kelompok volatile food mencatat inflasi sebesar 0,44 persen secara bulanan (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,49 persen secara bulanan (mtm).

"Perkembangan tersebut disumbang terutama oleh deflasi pada komoditas bawang merah dan minyak goreng didukung oleh pasokan yang terjaga," imbuh dia.

Sementara itu, penurunan inflasi lebih lanjut tertahan oleh inflasi pada komoditas daging ayam ras, telur ayam ras, dan bawang putih.

Kelompok volatile food secara tahunan mengalami inflasi 1,20 persen secara tahunan (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 3,28 persen secara tahunan (yoy).

Baca juga: Mendagri Ancam Copot Pj Kepala Daerah jika Tak Bisa Kendalikan Inflasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com