Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
EKONOMI SYARIAH

Catatkan Kinerja Baik di Pasar Modal, Emiten BRIS Masuk Dalam 3 Kategori di Indeks52

Kompas.com - 04/07/2023, 11:34 WIB
Anissa DW,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI dengan kode emiten BRIS berhasil masuk ke dalam tiga kategori Indeks52, yakni Indeks Utama (Main Index), High Growth, dan Big Market Capital (market cap).

Dilansir dari idnfinancials.com, Senin (26/6/2023), Indeks52 merupakan indeks beranggotakan 52 konstituen di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diluncurkan pada ajang Malam Apresiasi & Launching Indeks TEMPO-IDNFinancials 52, Jumat (23/6/2023).

Adapun indeks tersebut disusun berdasarkan sejumlah kriteria, yakni market cap, free float 7,5 persen, frekuensi dan volume yang diperdagangkan, jumlah investor, serta masa penawaran saham perdana sebelum 2019.

Untuk kategori Main Index, penilaian dilihat dari kapitalisasi pasar. Adapun market cap terendah untuk masuk ke dalam kategori itu adalah Rp 21 triliun. Saat ini, market cap BRIS sudah mencapai Rp 77,5 triliun.

 Baca juga: EBAS-SP BSI Jadi Gebrakan Baru untuk Pacu Ekonomi Syariah

Selain itu, dalam kategori tersebut, saham yang dimiliki publik terendah sesuai aturan BEI adalah 7,5 persen. Sementara, persentase saham publik BRIS telah mencapai 9,87 persen.

Pada kategori High Growth, penilaian didasarkan pada pertumbuhan kinerja keuangan. Tahun pertama kehadiran BSI setelah merger, yakni pada 2021, laba bersih yang dicatatkan perseroan mencapai Rp 3,03 triliun atau naik 38,42 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Kemudian, pada 2022, BSI sukses membukukan pertumbuhan laba bersih sekitar 41 persen atau mencapai Rp 4,2 triliun yoy. Adapun pada kuartal 1 2023, BSI berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih 47,65 persen atau sebesar Rp 1,45 triliun.

Sementara itu, pada kategori High Market Cap, emiten dengan kapitalisasi pasar terendah yang masuk kategori ini adalah Rp 21 triliun. BRIS sendiri mencatatkan market cap senilai Rp 77,5 triliun per Jumat (23/6/2023).

Direktur Treasury and International Banking BSI Moh Adib mengatakan, capaian itu membuktikan kapasitas BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia. Sebagai bank yang diproyeksikan sebagai Top 10 Global Islamic Bank, BSI harus konsisten menjaga kepercayaan pemangku kepentingan, yakni investor pemegang saham.

Baca juga: Wapres: EBAS BSI Jadi Sumber Alternatif Pembiayaan Perumahan

“(Capaian tersebut) membuktikan BRIS adalah saham menjanjikan yang diapresiasi investor. Penilaian tersebut tak terlepas berkat kinerja fundamental BRIS yang sejak berdiri memang sudah baik dan positif,” kata Adib dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (3/7/2023).

Untuk diketahui, apresiasi investor atas performa keuangan solid perseroan ditunjukkan dengan kenaikan harga saham BRIS sebesar 31 persen secara year to date (ytd) pada penutupan saham, Kamis (22/6/2023). Adapun pada perdagangan bursa, Jumat, rentang saham BRIS diperdagangkan pada level 1.680 - 1.720.

Lebih lanjut, Adib berterima kasih kepada investor, nasabah, dan para pemangku kepentingan yang telah mengapresiasi kinerja BSI, baik di pasar modal maupun secara fundamental. Pasalnya, saat ini, saham merupakan salah satu instrumen investasi dengan pertumbuhan investor tertinggi, khususnya di kalangan generasi milenial.

Oleh karena itu, Adib pun menegaskan komitmen dan konsistensi perusahaan untuk menjaga kepercayaan investor. Hal ini dilakukan dengan menjaga kinerja positif dan pertumbuhan perseroan secara konsisten di masa depan.

Baca juga: Kolaborasi SMF dan BSI Fasilitasi KPR Syariah Lewat EBAS-SP

Terlebih, sektor perbankan dan ekonomi syariah Indonesia memiliki prospek yang menjanjikan. Seperti diketahui, penetrasi keuangan syariah masih minim, yaitu di level 6,9 persen pada akhir 2022.

Dengan demikian, kata Adib, BSI masih memiliki ruang yang sangat luas untuk bertumbuh.

“Raihan positif BSI selama ini berkat kerja sama semua pihak yang senantiasa ingin memajukan sektor keuangan dan perbankan syariah. Ke depan, kami akan terus menjaga kinerja baik ini dengan dukungan seluruh stakeholders,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com