Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Usaha Krakatau Steel Dukung Pembangunan Smelter Amman Mineral

Kompas.com - 04/07/2023, 19:35 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anak usaha PT Krakatau Steel Tbk, PT Krakatau Tirta Industri (PT KTI) turut mendukung pembangunan smelter milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Dukungan diberikan dalam bentuk suplai air desalinasi (desal) dan demineralisasi (demin).

Direktur Utama PT KPI Alugoro Mulyowahyudi mengatakan, suplai air desal dan demin yang diberikan berkapasitas 320 m3 per jam selama 30 tahun. Suplai ini bertujuan untuk mendukung operasional fasilitas Smelter dengan kapasitas total 900.000 ton per tahun.

Lebih lanjut ia menjelaskan, suplai dilakukan dengan pembangunan fasilitas Desalination and Demineralization Water (DDW) Plant Sumbawa menggunakan teknologi membran sea water reverse osmosis. Teknologi ini memungkinkan konversi air laut menjadi air bersih yang berkualitas tinggi, memenuhi kebutuhan operasional smelter.

Baca juga: Bahlil: Freeport Harus Bangun Smelter di Papua, Jangan Kita Ditipu-tipu Terus...

"Melalui penyediaan air desal dan demin yang handal, PT KTI berkomitmen untuk mendukung kelancaran operasional Smelter dan berperan dalam pengembangan industri nasional," ujar dia, dalam keterangannya, Selasa (4/7/2023).

Pembangunan fasilitas DDW ditargetkan rampung pada pengujung 2023. Dengan demikian, fasilitas dapat mendukung operasional smelter Amman Mineral.

"Kami optimis bahwa kerja sama ini akan memberikan manfaat nyata bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan peningkatan nilai tambah dalam sektor sumber daya mineral," tutur Alugoro.

Alugoro bilang, sinergi antara PT AMNT dan PT KTI, diharapkan bagi Indonesia dapat mengoptimalkan potensi sumber daya mineralnya dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca juga: Freeport Diminta Bangun Smelter di Papua, Bahlil: Jangan Kita Ditipu-tipu Terus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com