Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Indonesia-China Dorong Kerja Sama Penguatan Industri 4.0, Kendaraan Listrik, hingga Bioprospektif

Kompas.com - 07/07/2023, 09:58 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Indonesia dan China mendorong peningkatan kerja sama melalui beberapa kolaborasi potensial di sektor industri.

“Pada pertemuan dengan Menteri Jin Zhuanglong, setidaknya ada empat inisiatif baru kerja sama industri yang ditawarkan oleh MIIT. Indonesia menyambut baik tawaran kerja sama yang disampaikan RRT,” ujarnya di Jakarta, Kamis (6/7).

Agus mengatakan itu usai bertemu dengan Menteri Industri dan Teknologi Informasi (Minister of Industry and Information Technology/MIIT) China Jin Zhuanglong, Selasa (4/7/2023).

Dalam pertemuan itu, terdapat empat inisiatif yang ditawarkan China, yaitu kelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) China Forum on Emerging Industries dan Ministerial Dialogue on Industry, penguatan kerja sama pada emerging industries, kerja sama terkait dengan Industri 4.0 dan new energy vehicle (NEV), serta kerja sama terkait photovoltaic (PV).

Agus menyambut inisiatif kerja sama yang ditawarkan, yakni mengundang industri teknologi informasi di China untuk meningkatkan investasi di Indonesia.

Baca juga: Hadiri Forum Industri di China, Menperin Beberkan Isu Prioritas dari Keketuaan ASEAN 2023

Sebab, ha itu sejalan dengan upaya transformasi teknologi industri untuk memperkuat Industri 4.0 di Indonesia.

“Kami melihat industri asal China memiliki kekuatan besar di sektor ini, misalnya Huawei yang sebelumnya telah kami kunjungi pabriknya,” sebutnya dalam siaran pers, Jumat (7/7/2023).

Selain itu, kerja sama antara Indonesia dengan China yang selama ini telah terbangun mampu menciptakan lapangan kerja serta memperkuat hilirisasi di Indonesia.

Agus juga menyambut peluang-peluang untuk mengoptimalkan kerja sama yang telah terjalin sebelumnya, antara lain di bidang electric vehicle (EV) dan NEV.

Indonesia menargetkan untuk menjadi hub produsen kendaraan listrik di kawasan yang berdaya saing global.

Baca juga: Kunjungan ke China, Menperin Akan Sambangi Industri Otomotif BYD dan Huawei Bantian Base

Kebijakan itu juga memberikan ruang bagi kerja sama, khususnya dengan pemerintah China dan sektor swastanya yang dijain dalam kesempatan itu.

Kesiapan Indonesia dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik merupakan modal penting bagi kerja sama dengan China.

Di sisi lain, China merupakan produsen terbesar EV yang pangsa pasarnya mencapai sepertiga dari produksi global.

“Kerja sama ini akan dapat mewujudkan cita-cita ASEAN menjadi lebih hijau dan berkelanjutan,” paparnya.

Terkait perjanjian ASEAN-China Free Trade Area (ASEAN-China FTA) yang telah diimplementasikan sejak 1 Januari 2010, Agus mengharapkan proses perundingan dapat berjalan baik sehingga mampu menyempurnakan hal yang sudah ada.

Baca juga: Kunjungan ke China, Menperin Bakal Temui BYD Bahas EV

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com