Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca IPO, Ini Strategi Amman Mineral Dongkrak Kinerja

Kompas.com - 07/07/2023, 18:10 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Amman Mineral International (AMMN) baru saja listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (7/7/2023). Salah satu strategi perusahaan untuk mendorong kinerja antara lain menyelesaikan pembangunan smelter dan pemurnian logam mulia di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Kalau smelter, sesuai hasil verifikasi di 51,63 persen pada Januari 2023, dan progresnya cepat sesuai yang kita harapkan, dan sesuai dengan target pemerintah di Mei 2024," kata Head of Corporate Communications PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), Kartika Octaviana di BEI.

Kartika mengungkapkan, secara general, perushaan berusaha untuk mendorong produksi secara produktif dan efisien. Pihaknya juga berkomitmen untuk mendorong kinerja operasional perusahaan guna mendapatkan performa terbaik.

Baca juga: Resmi Melantai di BEI, Saham Amman Melonjak 6,1 Persen

"Secara general, perusahaan berusaha untuk mendorong produksi secara lebih produktif dan efisien untuk mendorong kinerja. Itu komitmen kami, apapun tantangan di depan kita tetap berjuang terus supaya dapat performa terbaik," jelasnya.

Melalui IPO perusahaan juga akan melakukan ekspansi pabrik konsentrator dan proyek pembangkit listrik tenaga gas dan uap di KSB, Provinsi NTB. Tambang Batu Hijau merupakan tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia, dan memiliki cadangan setara tembaga terbesar kelima di dunia apabila dikombinasikan dengan proyek eksplorasi Elang.

"Berbagai proyek pengembangan kita, Batu Hijau di fase 7. Untuk tahap development atau pengembangan fase 8 dilakukan mulai tahun 2025, dan selanjutnya kita fokus ke proyek eksplorasi Elang," tambahnya.

Baca juga: Terbesar Sepanjang 2023, IPO Amman Mineral Mencapai Rp 10,7 Triliun

Anak usaha AMMN, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) kini tengah melakukan penambangan Fase 7 dan pengembangan Fase 8 yang diperkirakan dapat memperpanjang usia tambang Batu Hijau hingga 2030.

"Perseroan akan mempersiapkan proyek eksplorasi Elang untuk memulai operasional penambangan di tahun 2031 hingga 2046. Pembangunan smelter itu juga ada suporting facilitiesnya yaitu power plan, dan juga ada pengembangan pabrik konsentrator,” tegas dia.

Sebagai informasi, cadangan bijih AMMN untuk tambang Batu Hijau dan proyek eksplorasi Elang per tanggal 31 Desember 2022 sesuai JORC Code 2012 (Australasian Joint Ore Reserves Committee) adalah sebesar 17,12 miliar pon tembaga dan 23,2 juta ons emas.

Baca juga: Amman Mineral Tetapkan Harga IPO Rp 1.695, Bidik Dana Segar Rp 10,73 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com