Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Pertamina Lestarikan Taman Wisata Labuhan di Pesisir Bangkalan Madura

Kompas.com - 11/07/2023, 18:00 WIB
Achmad Faizal,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) mengklaim berhasil melakukan pelestarian sehingga memperkaya data konservasi di pesisir utara pulau Madura tepatnya di Taman Wisata Labuhan di Desa Labuhan, Kecamatan Sepulu Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.

Bekerja sama dengan Yayasan Ekologi Satwa Liar Indonesia (EKSAI) dalam kegiatan Bird Banding atau penandaan burung sepanjang 2016-2021, berhasil menandai 202 Individu burung yang terdiri dari 32 jenis di wilayah tersebut.

Dari jumlah tersebut, satu jenis burung berstatus endangered, 7 jenis berstatus protected dan 4 jenis burung merupakan burung endemic.

Sedangkan melalui kerja sama dengan ITS dalam kegiatan monitoring, didapatkan data bahwa kawasan Labuhan sebelumnya mengalami kerusakan mangrove tertinggi dibanding 5 desa sekitarnya berdasarkan Studi Rencana Aksi Pengembangan Mangrove 2014.

Tahun ini lokasi tersebut telah menjadi kawasan mangrove yang berstatus baik atau rapat, dengan kerapatan pohon di sisi utara yakni 2.100 tegakan pwe hektare dan 4.600 tegakan per hektar di sisi barat.

Baca juga: PHE WMO Terus Laksanakan Pengeboran Produksi Migas, Awal September Sudah Mencapai 2.086 BOPD

Manager PHE WMO Field Markus Pramudito menyebut upaya pelestarian melibatkan berbagai pihak dari kalangan kampus, lembaga swadaya masyarakat, pemerintah daerah hingga Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur.

"Peningkatan kualitas hidup baik pada ekosistem daratan maupun lautan merupakan tanggung jawab bersama dari berbagai sektor mulai dari pemerintah, perusahaan, pegiat lingkungan, perguruan tinggi maupun masyarakat sekitar," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (11/7/2023).

PHE WMO menurutnya tidak hanya berupaya memenuhi kebutuhan energi nasional, namun berkomitmen untuk melaksanakan program kinerja berkelanjutan melalui inisiastif Environmental, Social, and Governance (ESG) yakni dukungan terhadap lingkungan hidup dan pengembangan komunitas di aspek sosial.

Baca juga: CFA Society Akan Gelar Seminar Transisi Energi Guna Dorong Investasi ESG di Tanah Air

Selain itu, program yang dilaksanakan juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) nomer 15 terkait ekosistem daratan, dan nomer 17 terkait kemitraan untuk mencapai tujuan.

Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA SKW IV Madura, Dhany mengapresiasi apa yang dilakukan PHE WMO, karena upaya pelestarian yang dilakukan dapat memperkaya data-data konservasi untuk di wilayah Madura.

"Dengan demikian data-data konservasi khususnya di wilayah Madura bagian utara menjadi lebih kaya," jelasnya. 

Baca juga: BUMN Taman Wisata Candi Resmi Kelola Taman Mini Indonesia Indah Selama 25 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com