BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan BRI

Siapkan 4 Hal Berikut dari Sekarang agar Hati Tenang di Masa Pensiun

Kompas.com - 13/07/2023, 15:35 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masa pensiun kerap dianggap momok bagi sebagian pekerja, baik karyawan swasta maupun aparatur sipil negara (ASN).

Adapun salah satu hal yang kerap dikhawatirkan setiap orang jelang purnatugas adalah segi finansial. Pada dasarnya, hal yang menjadi kekhawatiran tersebut bisa diantisipasi selama ada persiapan. Begitu juga untuk urusan finansial. 

Apa pun jenis profesinya, Anda bisa menyiapkan kebutuhan finansial untuk masa pensiun. Umumnya, pekerja memasuki masa pensiun ketika berusia 60 tahun. Nah, waktu terbaik untuk mempersiapkannya adalah sekarang mumpung masih dalam masa produktif.

Lantas, apa saja yang harus dipersiapkan sebelum masuk masa purnatugas? Simak lima hal berikut.

Baca juga: Jadi Tulang Punggung Ekonomi Nasional, Apa yang Harus Dilakukan Pelaku UMKM?

1. Jangan tunda menabung

Jangan tunda untuk menabung kebutuhan di masa pensiun lantaran usia saat ini masih dinilai terlalu muda. Pertimbangkanlah bahwa Anda perlu menabung sekarang agar tidak memberatkan di kemudian hari.

Lagi pula, kebutuhan seseorang akan terus bertambah seiring usia.  Hal terpenting, tetapkan tujuan dan pegang komitmen agar rencana menabung tak jadi sekadar wacana. 

2. Tentukan besaran dana pensiun

Setelah memantapkan diri untuk mulai menabung, kini saatnya Anda menghitung nominal yang harus disisihkan tiap bulan. Caranya dengan menghitung sisa usia sebelum masa pensiun tiba.

Sebagai contoh, Anda seorang ASN berusia 33 tahun serta berencana pensiun pada usia 58 tahun. Artinya, Anda masih memiliki waktu menabung untuk menyiapkan dana pensiun selama 25 tahun.

Baca juga: Mau Bangun Brand Awareness untuk Bisnis Rintisanmu? Ikuti 3 Tips Ini

Kalau sudah, tentukan nominal tujuan yang disesuaikan dengan jumlah kebutuhan saat masa pensiun tiba. Ingat, semakin banyak nominalnya, maka semakin baik. 

Namun, kondisi finansial setiap individu berbeda-beda. Meski begitu, porsi ideal dana pensiun yang direkomendasikan adalah jumlah biaya hidup dalam sebulan dikali dengan estimasi umur hidup.

Sebagai contoh, Anda yang berencana pensiun pada usia 58 tahun serta memprediksi dapat hidup sampai 70 tahun perlu menyiapkan kebutuhan 12 tahun.

Lebih detail lagi, estimasikan kebutuhan bulanan. Jika biaya hidup Anda sebesar Rp 10 juta per bulan, total dana pensiun yang disiapkan adalah sebesar Rp 10 juta x 12 (jumlah bulan dalam setahun) x 12 (jumlah tahun estimasi umur hidup) = Rp 1,4 miliar.

Baca juga: Ingin Bisnis Makin Cuan? Pelaku UMKM Wajib Terapkan 5 Strategi Promosi Berikut

3. Hitung pendapatan dan rencana tabungan

Setelah mengetahui besaran dana pensiun yang diperlukan, langkah berikutnya adalah melakukan perhitungan terhadap pendapatan dan rencana tabungan Anda saat ini. Hal ini penting untuk mengetahui kemampuan finansial Anda dalam mempersiapkan dana pensiun.

Untuk itu, cek kondisi finansial Anda, mulai dari pengeluaran, pendapatan bulanan, serta pendapatan jaminan sosial, sebagai dasar untuk mulai nabung pensiun.

Dengan begitu, Anda bisa mendapat gambaran yang lebih baik tentang jumlah dana yang perlu Anda tabung setiap bulan ataupun tahun.

4. Mulai bisnis sampingan

Selain mengedepankan prioritas untuk tabungan pensiun, hal berikutnya yang dapat dipertimbangkan adalah mulai berbisnis. Anda pun dapat merintis usaha tersebut dari sekarang sebagai bisnis sampingan sembari bekerja.

Baca juga: Ingin Jadi Wirausaha Muda Sukses? Simak 5 Kiat Berikut Sebelum Memulai Bisnis

Bisnis tersebut kelak dapat menjadi sumber pemasukan Anda, selain tabungan pensiun. Dengan begitu, kesejahteraan pada hari tua menjadi lebih terjamin tanpa bergantung finansial pada orang lain.

Salah satu bisnis yang dapat dirintis sebagai pegangan di masa pensiun adalah memulai bisnis franchise. Saat ini, banyak jenis bisnis franchise potensial yang dapat dilirik, mulai dari kuliner, minimarket, hingga laundry.

Selain itu, warung sembako, bisnis kos atau kontrakan, kafe, serta rental kendaraan juga menjadi peluang yang menarik dijalani. Dengan merencanakan serta mewujudkan bisnis tersebut, Anda telah #BeraniWujudkanMimpi di masa pensiun kelak.

Mewujudkan mimpi tersebut pun bukan hal mustahil. Pasalnya, Anda dapat mengoptimalkan kesempatan kredit yang ditawarkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, yaitu Kredit BRIguna, untuk membuka bisnis sampingan.

Baca juga: Lebih Untung, Ini 4 Manfaat bagi UMKM yang Melek Digital

Untuk diketahui, Kredit BRIguna adalah kredit yang diberikan kepada calon debitur dengan sumber pembayaran berasal dari sumber penghasilan tetap atau fixed income, yakni gaji atau uang pensiun.

Kredit BRIguna dapat dimanfaatkan untuk pembiayaan keperluan produktif skala individu dan konsumtif, seperti modal usaha sampingan, ibadah haji, pembelian barang bergerak atau tidak bergerak, perbaikan rumah, keperluan sekolah, pengobatan, dan pernikahan.

Adapun Anda yang masih berstatus sebagai pekerja atau karyawan aktif, baik ASN, TNI, dan Polri, dapat mengajukan Kredit BRIguna Pra-Purna yang dikhususkan bagi karyawan jelang pensiun.

Ada lima keunggulan Kredit BRIguna yang perlu Anda ketahui sebelum mengajukan kredit dari BRI. Pertama, cepat dan mudah. Proses pengajuan pinjaman ini dilakukan secara online melalui fitur RIguna Digital melalui aplikasi BRImo.

Baca juga: Mulai dari Bangun Jejaring hingga Peluang Kolaborasi, Ini 5 Manfaat UMKM Gabung Komunitas Bisnis

Kedua, cicilan ringan dan angsuran tetap sampai jatuh tempo. Ketiga, menawarkan bunga pinjaman kompetitif serta biaya pengajuan yang rendah.

Keempat, limit kredit sesuai dengan kemampuan debitur. Terakhir, ada perlindungan asuransi jiwa tanpa medical check-up sampai dengan Rp 500 juta.

Itulah lima hal yang dapat Anda pertimbangkan untuk mempersiapkan masa pensiun sedari sekarang. Tunggu apa lagi, yuk #BeraniWujudkanMimpi jelang pensiun bersama Kredit BRIguna BRI.

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com