Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MAHA dan INET Bersiap Listing di BEI Pekan Ini, Simak Prospektus Singkatnya

Kompas.com - 23/07/2023, 19:30 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Dua calon emiten akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Initial Public Offering (IPO) pada pekan ini. Kedua perusahaan tersebut, yakni PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) pada Senin 24 Juli 2023, dan PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) pada Selasa 25 Juli 2023.

Dua perusahaan tersebut merupakan perusahaan ke 50 dan 51 yang melantai di BEI sepanjang tahun ini. Dengan demikian, maka jumlah perusahaan tercatat yang ada di BEI dengan kehadiran dua perusahaan baru tersebut, adalah 875 perusahaan tercatat.

Baca juga: Amman, PHE, hingga Palm Co Bersiap IPO, Bagaimana Dampaknya bagi Pasar Saham?

Untuk lebih rincinya, simak prospektus singkat INET dan MAHA:

1. PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET)

INET berencana melepas 1,5 miliar lembar saham biasa atas nama atau sebesar 20 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum yang dikeluarkan dari portepel Perseroan.

Perusahaan telah menetapkan harga IPO, Rp 101 per lembar saham, dengan estimasi dana IPO yang akan dikantongi adalah Rp 151,5 miliar. Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 2,1 miliar lembar Waran Seri I yang menyertai saham baru.

Nilai tersebut setara dengan 35 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh saat pernyataan pendaftaran disampaikan yang menyertai saham biasa atas nama yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum.

Waran Seri I tersebut memiliki harga pelaksanaan Rp 91 per lembar, dimana perusahaan membidik total dana yang diperoleh dari hasil pelaksanaan Waran Seri I adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 191,1 miliar.

Baca juga: Lima Calon Emiten Bersiap IPO, Simak Prospektus Sahamnya

Mengutip prospektus, dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan perseroan untuk melakukan setoran modal kepada entitas anak yaitu PT Pusat Fiber Indonesia (PFI) sebesar Rp 90 miliar. Nantinya dana tersebut akan digunakan oleh PFI sebesar 60 miliar untuk belanja modal berupa pengembangan jaringan kabel Fiber Optic di area Jabodetabek.

Belanja modal yang dilakukan adalah berupa pembangunan jaringan Fiber Optik yang ditanam di bawah tanah dengan melanjutkan pembangunan dari yang sebelumnya. Untuk hal ini, PFI telah memiliki kontrak kerjasama dengan kontraktor pembangunan tersebut.

Sisanya, sekitar Rp 30 miliar akan digunakan oleh PFI sebagai modal kerja namun tidak terbatas pada pembelian bandwith internet, pembayaran gaji karyawan dan uang jaminan (deposit) sewa Fiber Optic di area Pulau Jawa.

Baca juga: Banyak Saham Baru IPO Harganya Susut Nyaris Rp 1, BEI: Kami Pastikan Tetap Selektif

 


Kemudian, sekitar Rp 30 miliar dari dana IPO akan digunakan untuk melakukan setoran modal kepada Entitas anak yaitu PT Data Prima Solusindo (DPS), dan kemudian akan digunakan oleh DPS sebagai modal kerja namun tidak terbatas pada pembelian bandwith internet, biaya pemasaran, pembayaran gaji karyawan dan pembelian persediaan kabel serta material lain guna mendukung kegiatan usaha DPS.

Pada saat Prospektus ini diterbitkan DPS belum menentukan supplier dari kabel yang akan dibeli dengan dana hasil Penawaran Umum. Perseroan akan menentukan supplier mana yang dapat memberikan penawaran paling kompetitif sesuai dengan kebutuhan Perseroan.

Sisa dana IPO akan digunakan untuk modal Perseroan antara lain namun tidak terbatas pada pembelian bandwith internet, biaya pemasaran, pembayaran gaji karyawan dan pembelian persediaan kabel serta material lain guna mendukung kegiatan usaha Perseroan.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com